Lihat ke Halaman Asli

Arah Transportasi di Jakarta

Diperbarui: 28 Agustus 2023   21:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Hari ini tanggal 28 Agustus 2023 Jakarta diresmikan LRT oleh Presiden Joko Widodo di Stasiun Cawang. Sebagai warga Jakarta sangat bangga memiliki LRT dan bangga juga sebelumnya sudah ada moda transportasi selaian Transjakarta, Commuter line, MRT. Artinya dari sisi transportasi masyarakat tinggal memilih kendaraan mana yang mereka pakai ketika pergi ke kantor dan jalan-jalan. Tentunya kehadiran LRT dapat memberikan input perbaikan kualitas udara yang ada di Jakarta. Serta input perbaikan kemacetan yang ada di Jakarta.

Arah kebijakan pemerintah ini harus turut dibarengi oleh sikap manja kita dalam menggunakan fasilitas mobil dan motor pribadi jika hendak bepergian ke luar rumah. Sikap dan ego kita harus diubah harus mau menggunakan fasilitas kendaraan umum yang telah disiapkan oleh pemerintah. Mengesampingkan egos untuk menggunakan trasnportasi massal berarti kita dapat menyelematkan bumi ini dari polusi dan kemacetan yang sering melanda kota Jakarta.

Kemacetan merupakan potret kehidupan sehari-hari yang kita temui di Jakarta maupun kota-kota lain di Indonesia. Pemandangan yang indah terap kita temui pada saat pagi hari berangkat kerja dan sore hari pulang kerja. 

Menumpuknya kendaraan mobil dan motor yang akan memasuki pusat kota Jakarta bagi warga kota yang ingin bekerja. Tak heran jika warga menghabiskan waktu perjalanan pergi dan pulang kantor itu mencapai satu atau dua jam lebih tergantung jarak kantornya.

Faktor Kemacetan dapat terjadi karena beberapa alasan, seperti 1) arus kendaraan bermotor yang melewati jalan telah melampaui kapasitas jalan; 2) terjadi kecelakaan dan terjadi gangguan kelancaran karena masyarakat yang menonton kejadian kecelakaan dan atau karena kendaran yang terlibat kecelakaan belum disingkirkan dari jalur lalu lintas; 3) terjadi banjir; 4) perbaikan jalan; 5) bagian jalan tertentu longsor; 6) kepanikan  7) pemakai jalan yang tidak tahu aturan lalu lintas 8) parkir liar dari sebuah kegiatan; 9) pasar tumpah yang secara tidak langsung memakan badan jalan sehingga pada akhirnya membuat sebuah antrian terhadap sejumlah kendaraan yang akan melewati area tersebut; dan 10) pengaturan lampu lalu lintas yang bersifat kaku yang tidak mengikuti tinggi rendahnya arus lalu lintas. 

Kemacetan lalu lintas memberikan dampak negatif yang besar, antara lain 1) kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah; 2) pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan bakar lebih rendah; 3) keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih tinggi; 4) meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal; 5) meningkatkan stress pengguna jalan; dan 6) mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans, pemadam kebakaran dalam menjalankan tugasnya.  ejournal.stmt-trisakti.ac.id

Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan transportasi kendaraan bermotor ditengarai berdampak pada kerugian ekonomi dan lingkungan. Kerugian lingkungan yang paling menonjol adalah terjadinya pencemaran udara. 

Bahwa pencemaran udara menyebabkan kualitas udara semakin menurun sehingga dikhawatirkan menyebabkan berbagai penyakit seperti  ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya asma, bronkitis dan gangguan pernapasan lainnya. Kerugian ekonomi (economic loss) yang disebabkan kemacetan transportasi kendaraan bermotor menyebabkan penggunaan jumlah BBM (Bahan Bakar Minyak) menjadi lebih banyak dan waktu tempuh yang semakin lama. 

Menurut data dari Word Bank (2019), nilai kerugian ekonomi yang diakibatkan kemacetan lalu lintas di DKI Jakarta mencapai Rp 65 triliun per tahun. kerugian itu diantaranya dihitung dari pemborosan energi yaitu BBM yang digunakan kendaran bermotor menjadi lebih banyak untuk jarak yang tetap. 

Sementara berdasar kajian Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan bahwa kemacetan yang terjadi di daerah terpadat di Indonesia, Jabodetabek, mengakibatkan kerugian ekonomi senilai Rp71,4 triliun per tahun. Dari kajian tersebut per hari terjadi pemborosan BBM sebanyak 2,2 juta liter di enam kota metropolitan yang menjadi acuan.ejurnal.ppsdmmigas.esdm.go.id

Dampak negatif itulah yang perlu kita kurangi ketika LRT ini telah beroperasi sehingga memberikan kebermanfaatan untuk orang banyak. Walaupun tarif yang menyesuaikan dengan keadaan masyarakat saat ini dan tak mungkin disamakan oleh commuter line. Karena proses pembuatan sarana prasarana LRT pun juga sangat mahal. Wajar saja jika penerapan biaya atau ongkos yang akan dikenakan oleh warga masyarakat agak sedikit lebih mahal dari commuter line.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline