Kembali ke Laptop Merangkai Kata

Setelah beberapa hari ini saya off tidak membuka laptop sama sekali dan baru dua malam ini baru sempat membuka laptop karena memang ada hal yang perlu dipersiapkan untuk kegiatan belajar mengajar pada hari senin tadi. Persiapan membuat bahan ajar yang dapat diakses oleh peserta didik dalam memanfaatkan media pembelajaran yang saya buat. 

Seperti biasanya media pembelajaran yang saya buat dalam bentuk konten G site yang telah tersaji di dalam google. Termasuk saya pun memanfaatkan google clasroom dalam menyimpan data pembelajaran yang dapat di akses kapan pun dan dimana pun oleh peserta didik dengan catatan memiliki paket data atau terhubung dengan koneksi internet.

Beberapa hari yang lalu sempat menulis puisi di kolom kompasiana tapi sayang konten gambar dihapus karena tidak mencantumkam sumber gambar. Begitu ketatnya kompasiana dalam menjaga privasi konten yang harus memiliki sumber dan identitas yang jelas. Tapi persoalannya cukup diberikan peringatan diawal ketika mau di publish bukan setelah dipublish terkena peringatan. Sebenarnya gambar flyer foto itu merupakan hasil karya sendiri tapi karena tidak ada sumber maka terkena peringatan. 

Mungkin ke depannya dapat diperbaiki aturan main yang dimiliki oleh kompasiana dengan aturan 5 kali peringatan langsung ditutup akun kompasiana. Toh para penulis tak sengaja ketika tak memasukkan sumber atau identitas foto dll. Saya pikir ketika 5 kali kena peringatan kemudian akun harus ditutup itu juga harus dilihat jenis kesalahannya. 

Semakin banyak teman-teman penulis pemula yang mengakses kompasiana itu juga semakin bagus. Cuma sekedar catatan untuk redaksi kompasiana peringatan 5 kali kalau bisa jangan akun langsung ditutup kasian bagi para penulis pemula seperti saya ini.

Kemudian selama beberapa memang rutinitas seperti biasa menemani anak bontot untuk bermain di Taman Ruang Publik Terpadu Ramah anak yang dimiliki oleh Pemda DKI Jakarta. Malamnya melaksanakan Qiyamul Ramadhan di TK Aisyiah milik Pimpinan Cabang Asyiah Ciracas bersama pengurus ranting dan cabang muhammadiyah Ciracas. 

Setelah itu ramah tamah untuk mempererat tali silaturahim sesama warga persyarikatan Muhammadiyah Ciracas. Bersyukur dapat bergabung dengan rumah besar Muhammadiyah yang telah membesarkan saya sejak mahasiswa hingga saat ini. Menjadi kader persyarikatan Muhammadiyah yang sesuai dengan Perintah Allah SWT dan tuntunan Nabi Muhammad SAW. 

Bersyukur barangkali kalimat yang sering kita ucapakan tapi terkadang kita alpha untuk mengejawantahkannya. Syukur akan terasa nikmat jika ketika menjalani semua tuntunan dan perintah Allah SWT dan Rosul Muhammad SAW dengan penuh keikhlasan tanpa ada paksaan sedikit pun. Giat apa pun yang kita perbuat di dunia ini diterima dengan hati yang lapang dan Tawaqal Kepada Allah. 

Bersyukur kita dapat melaksanakan perintah Shaum Ramadhan pada tahun ini. Sehingga kita dapat belajar kembali akan memahami kebesaran Allah SWT dan kembali akan proses penanam karakter pribadi seorang muslim. Shaum Ramadhan menjadi madrasah kehidupan buat kita umat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah. Menjadi proses pembelajaran kehidupan bagi siapapun mulai dari Presiden, Mentri, orang kaya, miskin untuk dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Serta meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. 

Momentum Ramadhan kita jadikan ladang memperoleh ganjaran pahala dari Sang Pemilik kehidupan Allah SWT. Amalan sunnah di dalam madrasah Ramadhan untuk ditingkatkan dan paling penting tadabbur Quran. Dalam satu bulan Ramadhan kita sebagai media mendekatkan diri kepada Allah SWT,