Lihat ke Halaman Asli

Kurikulum Merdeka Bikin Pembelajaran Jadi Berkualitas

Diperbarui: 15 Maret 2023   23:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri google classrom

Ketika pemerintah mengeluarkan kebijakan kurikulum merdeka belajar melalui mas Mentri Pendidikan Nasional dan Kebudayaan Riset dan Tekonologi Nadiem Anwar Makariem. Memberikan perdebatan ditengah ruang publik terkait pelaksanaan Kurikulum Merdeka karena memang pada awal penerapan merdeka belajar belum banyak orang memahami secara langsung terkait dengan pelaksanaan kurikulum merdeka belajar. 

Informasi yang diterima terkait pelaksanaan Kurikulum merdeka belajar belum meluas dan hanya terbatas beberapa sekolah yang memang menjadi pilot project yang menjadi sekolah penggerak ditunjuk oleh pemerintah. Saya pun mencari informasi terkait kurikulum merdeka dari berselancar di dunia maya melalui mesin pencari google dan melalui group WA temen-teman guru se Jakarta maupun se Indonesia.

Di dalam buku tanya jawab kurikulum merdeka yang dikeluarkan oleh kemendikbudristek Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru dapat memanfaatkan waktu memberikan pembelajaran yang berkualitas kepada peserta didik dengan memanfaat konten pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Guru pun memiliki keluluasaan dalam mengajarkan materi pembelajaran kepada peserta didik sesuai dengan minat dan kemampuan peserta didik.

Proses pembelajaran kurikulum merdeka sebenarnya ketika guru sudah memahami lebih lanjut bagaimana  proses pembelajaran dan kegiatan belajar mengajar yang memberikan rangsaan kepada peserta didik untuk dapat aktif, kreatif serta koloboratif dan inovatif. 

Proses pembelajaran yang menyenangkan kepada peserta didik sebagaimana yang diamanatkan dalam permendikbusristek nomor  16 TAHUN 2022 yang berbunyi  Pelaksanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b diselenggarakan dalam suasana belajar yang: a. interaktif; b. inspiratif; c. menyenangkan; d. menantang; e. memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif; dan f. memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis Peserta Didik.

Di dalam pelaksanaan kegiatan kurikulum merdeka yang harus diperhatikan oleh guru sebagai pengajar atau pendidik adalah bagaimana pengusaan metode pembelajaran di dalam kelas. Kemudian juga menggunakan model pembelajaran juga harus lebih variatif dalam membangun imajinasi pemikiran peserta didik. Ruang kelas menjadi terbuka dengan ragam pemikiran peserta didik dan menerima akses pembelajaran yang variatif. Guru memudahkan peserta didik untuk mencari sumber dan berkoloborasi dalam proses pembelajaran.

Dalam terminologi pemahaman Ki Hajar Dewantara seperti yang dimuat dalam buku kajian pemulihan merdeka belajar keluaran kemendikbudristek menjelaskan tugas seorang guru adalah ibarat menanam jagung. Jagung hanya akan dapat tumbuh dengan selalu memperbaiki tingkat kesuburan tanah, memelihara tanaman, memberi pupuk dan air, membasmi ulat-ulat atau jamur yang mengganggu hidup tanaman dan lain sebagainya (KI Hadjar Dewantara, 2009). Tentu tingkat pertumbuhan jagung akan berbeda dari tiap-tiap kekhasan tanah. 

Karena tanah yang berada di dataran tinggi akan berbeda dengan kontur tanah di dataran rendah. Tentu petani lebih mengetahui bagaimana merawat jagung yang disesuaikan dengan kondisi kekhasan tanah dan lingkungannya. Begitu juga guru pada tingkat satuan pendidikan, mereka lebih mengetahui kekhasan peserta didik dan satuan pendidikannya. 

Salah satu upaya penulis dalam mengembangkan kurikulum merdeka menjadi pembelajaran yang berkualiatas adalah Pertama dengan menggunakan metode dan model pembelajaran yang variatif hal ini sebagai seorang guru dapat mengembangkan terminologi pendekatan model pembelajaran yang dinamakan covid yang pernah ditulis dalam kolom retizen dengan judul tulisan metode pembelajaran sejarah.Metode pembelajaran COVID terdiri dari rangkaian kata yang bermakna untuk memahami proses pembelajaran dengan cara Contekstual, Obyektif, Visioner, Interaktif dan Demontrasi.

Dengan metoda pembelajaran Covid peserta didik dapat terbangun motivasinya untuk pembelajaran dan terbangun untuk melakukan literasi  Pertama pembelajaran sejarah didekatkan dengan kontekstual artinya dalam proses pembelajaran sejarah peserta didik dihadapkan dengan pembelajaran yang mendekatkan dengan proses pengalaman peserta didik.  Walaupun materi yang diberikan terkait masa lalu dalam konteks perjalanan kehidupan umat manusia. Kemudian pembelajaran sejarah dikaitkan dengan capaian pembelajaran yang hendak dicapai. Kedua obyektif pembelajaran sejarah melalui pendekatan sumber keilmuan melalui referensi yang dipercaya akan kebenarannya. 

Kemudian menggunakan pendekatan metode pembelajaran sejarah dalam menganalisis materi sejarah yang dipelajari. Ketiga Visioner yaitu pembelajaran sejarah didekatkan dengan tujuan pembelajaran yang terdapat dalam capaian pembelajaran yang sudah ditetapkan pemerintah. Sehingga pembelajaran sejarah tidak terjadi penyimpangan dalam pengajaran sejarah di kelas. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline