Contoh Media Blog yang dimiliki oleh Penulis diambil melalaui screnshot. https://ciracas58.blogspot.com/
Dalam proses pembelajaran dan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas menjadi sesuatu yang harus dipahami oleh seorang guru terutama menyangkut media pembelajaran. Karena dengan media pembelajaran peserta didik dapat belajar secara kreatif dan inovatif di bawah bimbingan seorang guru di dalam kelas. Media pembelajaran dapat di buat dengan model dan ragam kebutuhan serta sesuai dengan materi yang diajarkan.
Pembuatan media pembelajaran tentunya disesuaikan dengan kemampuan seorang guru dan peserta didik. Karena tidak semua media pembelajaran dapat dikuasai oleh seorang guru butuh proses belajar dalam membuatnya. Terutama yang terkait dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Perkembangan dunia tekonologi yang saat ini dihadapi oleh setiap kehidupan umat manusia di dunia menuntut kita dapat membersamai media yang terkait perkembangan tekonologi informasi. Seorang guru harus mampu mengadapatasi perkembangan zaman yang menyertainya sehingga proses kegiatan belajar mengajar di kelas tidaklah statis tapi dia harus bergerak dinamis.
Guru dalam proses pembelajaran pun memberikan arah untuk memberikan proses berfikir kepada peserta didik. Menciptakan interaksi dua arah yang diharapkan dapat membangun suasana pembelajaran yang membahagiakan. Tidak adanya paksaan dan tuntutan yang memaksakan kepada peserta didik.]
Dalam Konsep Ki Hadjar Dewantara mengenai tut wurihandayani sebagai semboyan metode among. "Sistem Among" yaitu cara pendidikan yang dipakai dalam Tamansiswa, mengemong (anak) berarti memberi kebebasan anak bergerak menurut kemauannya, tetapi pamong/guru akan bertindak, kalau perlu dengan paksaan apabila keinginan anak membahayakan keselamatannya. Guru atau pamong wajib mengasuh anak didiknya, mengasah kodrati secara alamiah.( Kristi Wardani; 2010)
http://file.upi.edu/Direktori/PROCEEDING/UPI-
Proses pembelajaran abad ke 21 yang diharapkan berproses dalam kegiatan belajar mengajar di kelas diwarnai dengan pengetahuan yang berbasis dengan teknologi. Corak warna perubahan abad ke 21 adalah perubahan dalam paradigma berfikir dimana peserta didik dituntut memiliki ketrampilan, pengetahuan dan kemampuan dibidang teknologi, media dan informasi, keterampilan pembelajaran dan inovasi serta keterampilan hidup dan karir.
Kemdikbud merumuskan bahwa paradigma pembelajaran abad 21 menekankan pada kemampuan peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber, merumuskan permasalahan, berpikir analitis dan kerjasama serta berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah (Litbang Kemdikbud, 2013). Adapun penjelasan mengenai framework pembelajaran abad ke-21 menurut (BSNP:2010) adalah sebagai berikut:
- Kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah (Critical-Thinking and Problem-Solving Skills), mampu berfikir secara kritis, lateral, dan sistemik, terutama dalam konteks pemecahan masalah;
- Kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama (Communication and Collaboration Skills), mampu berkomunikasi dan berkolaborasi secara efektif dengan berbagai pihak;
- Kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah (Critical-Thinking and Problem-Solving Skills), mampu berfikir secara kritis, lateral, dan sistemik, terutama dalam konteks pemecahan masalah;
- Kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama (Communication and Collaboration Skills), mampu berkomunikasi dan berkolaborasi secara efektif dengan berbagai pihak;
- Kemampuan mencipta dan membaharui (Creativity and Innovation Skills), mampu mengembangkan kreativitas yang dimilikinya untuk menghasilkan berbagai terobosan yang inovatif;
- Literasi teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communications Technology Literacy), mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kinerja dan aktivitas sehari-hari;
- Kemampuan belajar kontekstual (Contextual Learning Skills) , mampu menjalani aktivitas pembelajaran mandiri yang kontekstual sebagai bagian dari pengembangan pribadi, dan
- Kemampuan informasi dan literasi media s, mampu memahami dan menggunakan berbagai media komunikasi untuk menyampaikan beragam gagasan dan melaksanakan aktivitas kolaborasi serta interaksi dengan beragam pihak (Etistika Yuni Wijaya dkk;2016)