Lihat ke Halaman Asli

Memahami Kurikulum Merdeka

Diperbarui: 5 Juli 2022   21:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam memahami kurikulum merdeka di warung kopi memang terasa janggal buat kita yang bukan penikmat kopi. Kenapa janggal karena urusan kurikulum harus dibicarakan dalam warung kopi yang memang bukan ranahnya untuk membicarakan itu.

 Warung kopi sebagai layaknya tempat dimana untuk santai tanpa membicarakan hal-hal yang sifatnya mengandung hal yang formal. Apalagi ketika kita bicara kurikulum yang menyangkut pondasi dasar dari sebuah lingkup pengajaran dan pendidikan.

Di Warung kopi sendiri pada saat ini sudah berkembang kondisi yang cukup luar  biasa dengan menunjukkan istilah baru seperti kedai kopi, kopi kenangan dll, Beragam istilah warung kopi dengan konsep mileneal dengan varian menu baru dalam peracikan kopi dengan wajah sang barista peracik kopi dan juga ada menu tambahan lain. 

Sehingga warung kopi dengan konsep kekinian bisa ditampilkan sebagai obyek membicarakan masalah yang sifatnya formal.

Begitu juga ketika membuka konteks kurikulum kita bisa juga membuka sesuatu hal yang baru dalam mengkaji dan memahaminya. Terkadang hal-hal yang sifatnya formal ditelaah atau dikaji dalam tempat yang nonformal bisa menghasilkan sesuatu pemahaman yang berbeda. 

Sebagai contoh yang ketika rumit dalam memahami istilah kurikulum merdeka kita bisa sambil tentang capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran dan lainnya kita bisa sambil dalam sesuana  yang rileks dapat memahami persoalan kurikulum itu.

Implementasi kurikulum merdeka secara sederhana ketika mendalaminya lebih mendekat kepada pijakan pendidikan aliran konstruktivisme yang lebih mementingkan segi dasar pembelajaran berpusat kepada peserta didik dan pengalaman yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran. 

Peserta didik harus banyak yang aktif ketimbang guru dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Sehingga nuansa baru yang ditekankan lebih mengedepankan proses pembelajarannya dalam memahami capaian pembelajaran.

Kita pun juga harus tau maksud pengertian Kurikulum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Secara etimologis kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya pelari dan curere yang berarti berpacu. Jadi istilah kurikulum pada awalnya berhubungan dengan kegiatan olahraga pada jaman Romawi kuno di Yunani yang mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari. 

Secara terminologi istilah kurikulum yang digunakan dalam dunia pendidikan mengandung pengertian sejumlah pengetahuan yang harus ditempuh atau diselesaikan siswa guna mendapatkan suatu tingkatan atau ijasah  (Sudarman,2019;1)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline