Lihat ke Halaman Asli

Kisah di atas Bentala - Prolog

Diperbarui: 6 Oktober 2024   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Seorang gadis tengah duduk di halte yang berjarak lima ratus meter dari sekolahnya. Tangannya menggenggam sebuah kertas yang terdapat angka delapan puluh sembilan di pojok kanan atas dengan bolpoin berwarna merah, dapat ditebak bahwa kertas itu adalah hasil ulangan yang dilakukannya tadi.

Agnesh Queenza Feshika  Lamont, kerap disapa Agnesh. Kata Queen yang tersemat dinamanya, nyatanya tak seindah rupa yang Agnesh miliki. Gadis itu memiliki tubuh yang kurus dengan luka dan lebam yang ada disekujur tubuhnya.

Lima belas menit Agnesh menunggu kedatangan angkot yang selalu ditumpanginya saat berangkat dan pulang sekolah. Dari jarak lima puluh meter terlihatlah angkot berwarna biru sedang melaju ke arah halte tersebut. Sesampainya di depan halte itu, Agnesh segera masuk dan angkot pun melaju.

"Nilai Agnesh nggak sampe sembilan puluh, pasti Ayah marah lagi," gumam gadis itu dengan tatapan mata yang mengarah pada kertas ditangannya.

Agnesh hanya memandang kosong kertas itu, hingga setelah menempuh perjalanan dua puluh menit, angkot yang Agnesh naiki berhenti, dia segera turun dan memberikan uang berjumlah lima ribu kepada Sang Sopir. "Makasi ya, Mang Rudy," kata Agnesh diiringi senyuman manisnya.

Mang Rudy mengangguk dan kembali menjalankan angkotnya. Agnesh menghela napasnya gusar, berjalan perlahan menuju rumah dengan cat berwarna cream yang merupakan tempat tinggalnya.

Sesampainya di depan rumah itu, Agnesh segera masuk. Namun, saat kakinya melangkah hendak menuju kamarnya, Sang Ayah memanggilnya.

"Agnesh, mana hasil ulanganmu tadi?" tanya Kailash Lamont -- Ayah Agnesh

Agnesh memejamkan matanya seraya menghadap pada Kailash, dengan tangan gemetar dia memberikan hasil ulangannya. "Ini Yah," ujarnya

Kailash segera mengambil kertas itu dari tangan Agnesh, dan memeriksanya. Seketika tangannya mengepal dengan mata yang menatap tajam pada putrinya.

PLAK

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline