Lihat ke Halaman Asli

Indikator Seputar Negara Berkembang dan Negara Maju

Diperbarui: 7 Desember 2022   19:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hai sobat kompasianer, apakah yang kalian ketahui tentang indikator negara berkembang dan negara maju? Nah, kali kita akan membahas seputar indikator negara berkembang dan negara maju. Mungkin banyak sekali pertanyaan tentang apakah indonesia termasuk negara maju atau negara berkembang? untuk menentukan suatu negara ada pada taraf negara berkembang atau negara maju itu di lihat indikatornya. 

Apabila di lihat dari indikatornya negara indonesia masih termasuk dalam negara berkembang. Karena apa? Mari kita ulas apa yang menjadi indikator negara indonesia masih dalam taraf negara berkembang. Menurut Labour Organization (ILO), suatu negara dikatakan sebagai negara berkembang apabila tingkat ekonomi, kesehatan, pendidikan, maupun fasilitas yang ada pada negara tersebut masih rendah atau belum seperti apa yang diharapkan. 

Model perencanaan pembangunan yang diterapkan pada negara berkembang cenderung menitikberatkan pada sektor hasil produksi yang bersifat agraris seperti hasil dari pertanian. Pengembangan wilayah di negara berkembang yang tidak merata mengakibatkan adanya masalah sosial seperti tingginya angka pengangguran di Indonesia, meningkatnya perilaku kejahatan di masyarakat, dan meningkatnya angka kemiskinan di indonesia.

 Selain itu, pengelolaan SDA yang kurang tepat juga dapat menyebabkan negara berkembang memiliki ketergantungan hanya untuk mengekspor hasil pertanian dan mengimpor hasil industri dari negara lain.

Selain negara berkembang, negara maju juga memiliki beberapa indikator antara lain adalah pendapatan perkapita yang tinggi, tingkat perekonomian yang stabil, rendahnya tingkat pengangguran, nilai ekspor lebih tinggi daripada nilai impor. Model perencanaan pembangunan yang diterapkan pada negara maju lebih menekankan pada titik sektor jasa dan manufaktur/industri. Hanya sedikit sekali pengolahan dalam sektor pertanian.  

Model pengembangan wilayah lebih ke optimalisasi SDM yang cenderung menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan adanya sumberdaya manusia yang bekualitas mereka mampu untuk mengolah SDA secara optimal di negara sendiri maupun di negara lain.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline