Semarang, 11 Juli 2024 -- Kelurahan Sembungharjo di Kota Semarang telah menunjukkan peningkatan pesat dalam pengelolaan sampah sejak dimulainya program bank sampah pada tahun 2019. Program ini bertujuan untuk mengelola sampah rumah tangga dengan lebih efektif, mengurangi tumpukan sampah, dan menekan polusi udara.
Dalam upaya terus meningkatkan kesadaran dan partisipasi warga, Kelurahan Sembungharjo mengadakan sosialisasi pengelolaan sampah rumah tangga di kantor kelurahan. Sosialisasi ini bertujuan untuk mengedukasi warga tentang pentingnya memilah sampah rumah tangga menjadi sampah kering dan sampah basah. Pemilahan ini penting karena jika kedua jenis sampah tercampur, mereka bisa menjadi sarang bakteri dan menimbulkan bau tidak sedap. Dengan pemilahan yang baik, lingkungan menjadi lebih bersih dan nyaman.
Siang itu, kantor Kelurahan Sembungharjo tampak ramai. Warga dari berbagai RW dan RT hadir dengan antusias. Mereka duduk dengan tertib di aula kantor kelurahan, menunggu dimulainya acara. Kepala Kelurahan Sembungharjo, Bapak Ahmad, membuka acara dengan pidato singkat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan dampaknya bagi kesehatan dan kebersihan lingkungan.
"Kita semua bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan kita. Mari kita mulai dari rumah kita masing-masing dengan memilah sampah kering dan basah," ujar Bapak Ahmad.
Selanjutnya, perwakilan dari UPT2 (Unit Pelaksana Teknis) memberikan penjelasan mendetail tentang cara memilah sampah dan manfaatnya. Mereka juga menampilkan video singkat yang menggambarkan proses pengelolaan sampah yang benar. Para peserta terlihat serius memperhatikan dan banyak yang mencatat poin-poin penting dari presentasi tersebut.
Setiap Sabtu, warga diajak untuk bersama-sama memilah sampah. UPT2 juga memberikan bantuan berupa alat-alat seperti timbangan sampah, komposter, tempat sampah, dan gerobak sampah bagi warga yang memiliki SK Bank Sampah. Bantuan ini bertujuan untuk mempermudah warga dalam melakukan pemilahan sampah di rumah mereka. Setiap minggunya, kegiatan pemilahan sampah dilakukan untuk memastikan keberlanjutan program.
Untuk memudahkan pemilahan sampah, warga diberikan bantuan berupa tas pilah yang terdiri dari dua jenis berbeda. Masing-masing tas memiliki fungsi khusus untuk memisahkan sampah kering dan basah. Tas-tas ini dirancang dengan warna dan label yang berbeda untuk memudahkan warga dalam membedakan jenis sampah. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam proses pemilahan sampah dan meminimalisir kesalahan.
Para peserta juga diajak untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman mereka dalam mengelola sampah di rumah. Beberapa warga bercerita tentang tantangan yang mereka hadapi, seperti kurangnya tempat sampah yang memadai dan kesulitan dalam mengajak anggota keluarga lain untuk ikut serta dalam pemilahan sampah. Namun, mereka juga berbagi solusi dan tips yang dapat diterapkan oleh warga lainnya.
Antusiasme warga terlihat jelas saat mengikuti kegiatan sosialisasi ini. Mereka aktif berpartisipasi dengan menjawab dan bertanya kepada pemateri. Banyak dari mereka yang mengajukan pertanyaan tentang cara-cara spesifik untuk mengelola sampah organik dan anorganik, serta cara membuat kompos dari sampah organik. Harapannya, sosialisasi ini dapat langsung dipraktekkan oleh warga, menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan nyaman. Sikap positif ini meningkatkan optimisme untuk perbaikan pengelolaan sampah di Indonesia, khususnya di Kelurahan Sembungharjo, Kota Semarang.
Bapak Joko, salah satu warga yang hadir, mengungkapkan rasa senangnya. "Saya sangat terbantu dengan sosialisasi ini. Sekarang saya lebih paham bagaimana cara memilah sampah dengan benar dan manfaatnya bagi lingkungan kita. Semoga program ini terus berjalan dan semakin banyak warga yang ikut serta," ujarnya.