Lihat ke Halaman Asli

Cintanya Bukan Untukku

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jatuh cinta itu seperti jatuh ke jurang tanpa tali pengaman, berharap akan ada yang menangkap kita

“Kamu ga bisa memilih aku dan dirinya? mending kita putus”

“Oke, kalo itu maumu, terserah.”

Saat itu juga aku berpisah dengannya, dan aku anggap hal itu adalah remeh, sepele, dan ga ada gunanya, aku bisa kok hidup tanpanya, aku ga akan menyesal hidup tanpanya.Tanpa aku mengingat betapa besar pengorbanannya padaku. saat pertama kali aku menginjakkan kaki di kota Jakarta, dia rela menemaniku. Hidup seadanya berdua, suka duka bersama.

Aku tak tahu apa yang ada dalam fikiranku dan perasaanku, tiba-tiba aku tak lagi suka kepadanya. namun yang ada dalam fikiranku adalah seorang pria yang baru aku kenal beberapa hari. Dia langsung dapat mencuri hatiku seketika sampai aku dapat melupakannya.

Sobat, kalian pernah dengar cerita tentang “pudarnya pesona cleopatra?”itulah yang aku rasakan saat itu, seakan-akan aku benar-benar mencintainya dan sangat ingin dimilikinya. Meskipun aku sadar dia tak mungkin mencintaiku, namun aku rela melepaskannya hanya untuk mewujudkan keinginanku bersama cleopatraku.

Sobat, penyesalan pasti datangnya belakangan, kini dia sudah menjadi milik orang lain, cintanya bukan untukku lagi, tapi aku masih berharap dia memaafkan aku dan kembali lagi, entah itu mungkin atau tidak.

Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepadanya, terima kasih sudah mengajarkan aku arti hidup dan cinta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline