Lihat ke Halaman Asli

Indana Lilawati

Mahasiswa Universitas Airlangga

Peran Dukungan Sosial dan Stabilitas Emosi terhadap Mahasiswa Baru Universitas Airlangga

Diperbarui: 6 Juni 2022   14:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Masa perpindahan tingkat pendidikan dari bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) menuju dunia Perkuliahan memang merupakan suatu transisi yang cukup besar dan memiliki pengaruh bagi seorang individu. Sejatinya tahap awal seorang mahasiswa yang telah masuk di suatu perguruan tinggi ialah memasuki pada fase tantangan melakukan adaptasi atau penyesuaian diri terhadap lingkungan baru. Sebab banyak perbedaan yang ditemukan pada metode Sekolah Menengah Atas di dalam tingkat Perkuliahan.

Kemampuan mahasiswa dalam melakukan adaptasi diri secara cepat maupun lambat, baik ataupun buruk memberikan suatu pengaruh terhadap respon dalam suatu kondisi dan lingkungan barunya. Mahasiswa dengan kepribadian yang unik akan memiliki cara yang berbeda untuk melakukan penyesuaian diri. Hal yang dapat membedakan dari setiap individu adalah kepribadian mereka dalam mengelola pola pikir, mengontrol perasaan, emosi dan perilaku. Adaptasi diri dilakukan pada seorang mahasiswa yang baru memasuki masa awal perkuliahan, Individu di masa awal perkuliahan tersebut sangat dituntut untuk dapat melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan baru (Crede & Niehorster, 2012).

Berdasarkan studi literatur yang penulis lakukan pada kedua variabel memiliki nilai yang signifikan yaitu p < 0,05 maka variabel dari dukungan sosial dan juga stabilitas emosi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel penyesuaian diri. Kontribusi dari variabel dukungan sosial dan stabilitas emosi terhadap penyesuaian diri memiliki nilai sebesar 39,5 %. Selain itu, menurut nilai standardized beta, variabel dukungan sosial meiliki nilai 0,631 sedangkan variabel stabilitas emosi memiliki nilai 6.207. Kedua nilai dari standardized beta tersebut menunjukan bahwa variabel stabilitas emosi memiliki kontribusi yang jauh lebih besar daripada dukungan sosial.

Kecilnya pengaruh yang didapatkan dari variabel dukungan sosial terhadap penyesuaian diri dapat disebabkan dari perubahan yang terjadi pada situasi belakangan ini yaitu Virus Corona yang membuat sistem pembelajaran di perkuliahan menjadi berubah ke sistem daring dengan hanya dirumah saja membuat mahasiswa membutuhkan dukungan sosial untuk mengatasi permasalahan yang dialaminya (Santoso, 2020). Namun, permasalahannya terletak pada peraturan pemerintah mengenai protokol Kesehatan yang salah satunya adalah karantina mandiri membuat banyak berdampak pada sektor pendidikan, membuat individu menjadi sulit untuk dapat menerima dukungan sosial pada sekitar lingkungan mereka sendiri (Agustina, 2020).

Dalam memprediksi variabel penyesuaian diri terhadap pengaruh yang signifikan antara variabel stabilitas emosi dan dukungan sosial diperkuat oleh hasil studi literatur sebelumnya, yaitu dari penelitian yang dilakukan oleh Martin Jr. (1999) menemukan bahwa sebuah dukungan sosial dapat  didapatkan dari hubungan pertemanan antara mahasiswa akan memberikan kontribusi terhadap proses penyesuaian mahasiswa baru di perguruan tinggi.

Kemampuan menyesuaikan diri seorang Mahasiswa dalam lingkungan sosial di dalam perguruan tinggi merupakan hal yang penting. Karena jika mengalami sebuah kegagalan saat melakukan menyesuaikan diri secara sosial di lingkungan perguruan tinggi dapat berakibat dengan keputusan akan meninggalkan universitas (Morgans,2002)  

Berdasarkan hasil analisis data, maka didapatkan sebuah kesimpulan bahwa dukungan sosial dan stabilitas emosi memiliki pengaruh dengan penyesuaian diri pada mahasiswa baru di Universitas Airlangga Surabaya. Arah dari suatu hubungan dapat ditunjukkan oleh koefisien korelasi dari kedua variabel adalah positif, dimana menunjukkan bahwa jika semakin tinggi dukungan sosial maka tinggi pula penyesuaian diri yang dimiliki oleh mahasiswa baru. Besarnya pengaruh dari dukungan sosial dan stabilitas emosi terhadap adaptasi diri pada mahasiswa baru Universitas Airlangga adalah sebesar 39,5%. Namun sebanyak 61,5% menurut studi literatur yang saya baca pengaruh disebabkan oleh dimensi-dimensi serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi penyesuaian diri yang tidak diteliti.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline