Lihat ke Halaman Asli

Metode Pembelajaran Kewarganegaraan

Diperbarui: 21 Juni 2021   02:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama dosen kewarganegaraan--dokpri

Apa yang saya dapatkan setelah mengikuti mata kuliah pancasila dan kewaarganegaraan serta setelah bergumul dengan Bapak Edi Purwanto,M.Si. Dosen yang telah menjadi fasilitator saya dalam perkuliahan pancasila dan kewarganegaraan selama dua semester ini, yakni ganjil dan genap ?

Pada suatu hari, saat mata kuliah dimulai yakni pada tanggal 26 Agustus 2019, kami menunngu sangat lama sekali karena dosen pengampu pancasila tidak  kunjung datang. Tepat pukul 07.45 ada seseorang yang masuk ke dalam kelas dan beliau mengatakan bahwa bapak Edi sedang keluar kota dan tidak bisa hadir pada hari itu. 

Akhirnya beliaulah yang akan menggantikan bapak Edi pada saat itu untuk melakukan kontrak kuliah, hingga dua minngu berturut-turut barulah pada minggu ketiga kami baru tahu kalau yang selama ini masuk ke kelas kami adalah bapak Edi. 

Baca juga :Mengaktifkan Kembali Pendidikan Moral Pancasila

Itupun kami tahu dari penjelan beberapa kakak tingkat kami. Sangat jarang sekali bahkan belum ditemui seorang dosen yang seperti itu.

Kita tahu bahwa pelajaran pancasila dan kewarganegaraan sudah menjadi materi pokok sejak kita berada di bangku Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Akhir (SMA), bahkan sampai di bangku Kuliahpun masih bertemu dengan mata kuliah tersebut. 

Tidak jarang jika banyak siswa ataupun mahasiswa yang bosan dengan mata pelajara atau mata kuliah tersebut terutama saya, karena yang kita pelajari itu-itu saja diantaranya yakni:

  • Pancasila sebagai dasar negara
  • Hubungan negara dan Islam
  • Identitas nasional
  • Negara Vs Kewarganegaraan
  • Konntitusi negara
  • Pluralisme Vs Multikulturalisme
  • Demokrasi di Indonesia
  • Hak Asasi Manisia
  • Otonomi daerah dsb.

Baca juga : Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari di Masa Pandemi

Melalui silabus seperti di atas tersebut, kita di tuntut untuk belajar lebih mendalam lagi tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan pancasila maupun kewarganegaraan. Membuat makalah serta presentasi. 

Belajar bersama dengan bapak Edi membuat para mahasiswa bisa sedikit santai, karena pada dasarnya belajar itu tergantung dari individu masing-masing, serta kesadaran dari mahasiswa tersebut. 

Jika mahasiswa itu merasa bahwa ia memiliki tanggung jawab dan kewajiban yang harus ia penuhi, maka otomatis ia akan melaksanakan kewajiban tersebut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline