Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dipelajari oleh siswa, karena menulis merupakan cara kreatif untuk mengungkapkan gagasan selain berbicara. Melalui menulis, siswa dapat mengungkapkan perasaan dan idenya kepada pembaca.
Sama halnya seperti membaca, mendengarkan, dan berbicara, siswa juga perlu mengetahui cara menulis. Menulis mendorong siswa untuk fokus pada penggunaan bahasa yang akurat, karena mereka menulis seperti yang mereka pikirkan. Produk akhir dari menulis memang tidak bisa instan.
Menurut Harmer (2004), proses menulis biasanya lebih kompleks daripada proses berbicara. Hal ini dikarenakan, untuk membuat hasil tulisan terbaik, kita perlu untuk merencanakan dan memodifikasi apa yang akhirnya akan muncul sebagai produk.
Banyak metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan menulis, salah satunya adalah Metode Four Square Writing yang diperkenalkan oleh Gould bersaudara pada tahun 1999. Metode ini bertujuan memudahkan penulis untuk mencari ide atau gagasan dalam membuat sebuah karya tulis. Metode ini dapat diterapkan untuk paragraf naratif, deskriptif, ekspositori, dan persuasif dan paragraf esai lainnya.
Metode four square writing ini merupakan keterampilan pra-menulis dan pengorganisasian yang diajarkan dengan menggunakan graphic organizer yang terdiri dari empat kotak luar. Bantuan visual dan kinestetik ini membantu siswa untuk fokus pada tulisan mereka, memberikan detail, dan menyempurnakan pilihan kata.
Topik atau kalimat topik masuk ke tengah-tengah organisator, sedangkan tiga gagasan atau kalimat pendukung masuk ke dalam tiga kotak luar. Terakhir, kalimat penutup mengakhiri kotak terakhir penyelenggara.
Berikut adalah Jurnal penelitian ilmiah yang pernah penulis laksanakan dalam membuktikan efektifitas metode four square writing ini dalam meningkatkan kemampuan menulis teks deskriptif pada siswa:
Nah bagaimana Kompasianer, mau coba metode ini untuk meningkatkan keterampilan menulis kita?