Lihat ke Halaman Asli

Indah Windy Khoerunisa

Universitas Pendidikan Indonesia

Mengabdi untuk Pendidikan Indonesia yang Lebih Unggul

Diperbarui: 8 Desember 2023   16:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kampus mengajar merupakan salah satu program dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berbentuk pengabdian langsung ke sekolah untuk membantu sekolah mengembangkan Pendidikan yang lebih baik. Pada program ini mahasiswa diberikan kesempatan untuk menyalurkan ilmu yang mereka dapat di bangku perkuliahan. Selain itu, mahasiswa juga bertugas untuk menjadi mitra guru membantu semua hal yang berhubungan dengan Pendidikan di sekolah. Hal yang menjadi priotas utama dalam Kampus Mengajar ini adalah meningkatkan literasi dan numerasi bagi siswa-siswi di Indonesia. 

            Pada bulan Februari-Mei 2023 ini saya berkesempatan untuk menjadi salah satu mahasiswa program Kampus Mengajar 5. Saya ditempatkan di SDN Pasirpeer. SDN Pasirpeer merupakan sekolah dasar yang terletak di kampung Pasirpeer tepatnya di Desa Cibanteng, Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya. SDN Pasirpeer ini terletak dilingkungan perkampungan yang mana letaknya tidak bisa dibilang strategis karena akses jalan yang diperlukan untuk menuju ke sekolah cukup sulit. Untuk sampai ke SDN Pasirpeer kita akan dihadapkan dengan jalan yang rusak dan banyak turunan. Namun, keadaan di lingkungan sekolah cukup nyaman dan asri karena dikelilingi tanaman dan pohon disetiap pinggir kelas.

Kegiatan observasi sekolah dilakukan pada awal penugasan Kampus Mengajar sesuai timeline yang telah diberikan. Untuk memperoleh berbagai informasi dasar dan awal tentang SDN Pasirpeer kami melakukan teknik wawancara dan pengamatan langsung. Wawancara dilakukan dengan narasumber Kepala Sekolah SDN Pasirpeer yakni Bapak Ajat Jatnika, S.Pd dan salah satu guru yakni Andi Utama S.Pd., M.Pd. Kegiatan wawancara dilakukan agar informasi yang didapat akurat dan mempercepat proses pengumpulan informasi selanjutnya.

Selanjutnya adalah kegiatan pengamatan langsung atau observasi dilakukan selama di minggu pertama penugasan. Kami melakukan observasi menggunakan metode pengamatam langsung. Kegiatan pengamatan langsung dimulai pada saat siswa datang ke sekolah hingga kegiatan sekolah dengan rincian seperti saat upacara, pembiasaan membaca, kegiatan belajar, istirahat, olahraga, dan kepramukaan.

Dari hasil observasi ini saya dan rekan kelompok saya menciptakan beberapa program kerja untuk membantu meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa siswi SDN Pasirpeer. Program tersebut yaitu: Gerakan Numerasi Sekolah (Ganas) dan Bimbingan Lancar Baca (BLB). Program tersebut terlaksana dengan baik dan diikuti oleh seluruh siswa SDN Pasirpeer. Tidak hanya berkaitan dengan literasi dan numerasi, kami membuat program lain seperti Digital Transformation (DIGTA), Kelas Kebersihan (KELBER), Pojok Baca, Bioskop sekolah, Senam Ceria, Outing Class, Sekolah Berwarna, Introduction to English, Class Meeting dan Bimbingan Lomba seperti FLS2N dan O2SN.

Dengan adanya program program tersebut, saya harap adanya Kampus Memgajar ini dapat membantu sekolah untuk meningkatkan kualitas Pendidikan pada siswa siswinya. Kegiatan Kampus Mengajar ini sangat menguntungkan bagi semua pihak, baik bagi saya selaku mahasiswa, guru, dan juga siswa siswi sekolah yang merasakan langsung manfaat dari adanya semua program dan kegiatan yang diadakan oleh mahasiswa Kampus Mengajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline