Semu
Kau seperti bayangan
Ada tapi tak bisa ku genggam
Dianggap nyata tp hanya semu
Berdampingan tapi tak sama
Beriringan bagai sepasang sepatu
Dekat namun tak bersatu
Ada tapi hanya hayalan
Ada tapi hanya ilusi semata
semu.....
bayangan itu semu bagi ku
bertemu namun tak bertepi
berjalan namun terhenti
seakan hanya ada tapi tak nyata
datang tanpa permisi
langsung mengetuk hati
seakan menjadi pendampingku
namun meninggalkan disaat gelap gulita
meninggalkan tanpa berpamitan
dan tanpa meninggalkan jejak
meninggalkan tanpa mengirim suatu petanda
berat memang
bisa dibilang sangat berat
aku mencintai bayangan yang selalu didekatku
mengagumi bayangan yang ada
namun tak bersuara
aku membisu seakan tak bisa bicara
aku bungkam seakan mulut ini direkat dengan lem yang kuat
hingga tak bersuara
aku hanya diam, berbicara dalam hati
aku mengagumi bayangan itu
hanya kicauan burung yang bisa mengungkapkan perasaan ku padamu
akhirnya aku berusaha untuk meminta tolong pada burung
tolong sampaikan rasa ini kepadanya si bayangan semu yang ku kagumi
kicauan itu sekan berbicara kepadamu saat itu juga
bahwa aku mengagumimu wahai bayangan semu
namun mengapa...
saat kicauan burung itu mengungkapkan kekagumanku padamu
bayangan itu langsung menghilang
hilang lenyap bagai ditelan bumi
pergi tanpa tanpa pamit
tanpa memberi sepatah kata
mungkin bayangan itu pergi mencari tambatan hati
mencari seseorang yang dia inginkan
bukan aku yang tak pernah ia inginkan
kita hanya seperti objek dan bayangan
bayangan akan pergi jika ia tak suka pada objeknya
harusnya aku tak mengatakan itu
agar kita tetap menjadi objek dan bayangan
yang berdampingan selalu
walau tak bisa aku genggam
walau tak bisa bersatu
Karya : indah wahyu ilahi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H