Lihat ke Halaman Asli

Indah Utami

History Educator

Lebih Banyak Siswa Menyukai Buku Pelajaran Versi Cetak

Diperbarui: 28 September 2024   17:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siswa di sebuah SMA Negeri di Malang sedang membaca buku pelajaran versi cetak (Foto oleh Indah Wahyu Puji Utami)

Dalam era digital yang semakin berkembang, keberadaan buku pelajaran digital dianggap mampu menggantikan buku cetak yang telah lama menjadi andalan di dunia pendidikan. Namun, sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh tim dosen sejarah Universitas Negeri Malang menunjukkan hasil yang menarik. Berdasarkan survei yang dilakukan pada siswa SMA di Kota Malang selama periode Agustus hingga September 2024, sebanyak 45,5% siswa lebih memilih membaca buku pelajaran dalam bentuk cetak dibandingkan versi digital.

Hasil survei ini juga menunjukkan bahwa hanya 13,3% siswa yang menyatakan lebih menyukai buku digital, sementara sisanya, sebesar 41,2%, bersikap netral. Data ini mengindikasikan bahwa meskipun teknologi digital semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan, sebagian besar siswa masih merasa lebih nyaman dengan buku pelajaran versi cetak.

Preferensi terhadap buku cetak ini bisa jadi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah kebiasaan siswa yang sudah terbiasa belajar dengan menggunakan buku cetak sejak kecil. Selain itu, buku cetak dinilai lebih mudah digunakan untuk menandai bagian-bagian penting, serta tidak bergantung pada perangkat elektronik dan koneksi internet.

Meskipun buku digital menawarkan berbagai kemudahan, seperti akses yang lebih cepat dan kemampuan untuk membawa banyak materi dalam satu perangkat, ternyata banyak siswa masih merasa lebih fokus dan nyaman membaca buku fisik. Mereka juga mengungkapkan bahwa membaca buku cetak lebih memberikan pengalaman belajar yang mendalam karena lebih minim gangguan dibandingkan dengan membaca di perangkat elektronik.

Hasil penelitian ini memberikan gambaran yang menarik bagi para pengajar dan pemangku kepentingan di dunia pendidikan. Di tengah maraknya digitalisasi pendidikan, preferensi siswa terhadap buku cetak perlu diperhatikan dalam upaya merancang kebijakan dan metode pengajaran yang tepat. Memahami preferensi siswa akan membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif, di mana media pembelajaran bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan mereka.

Pada akhirnya, baik buku cetak maupun digital memiliki keunggulan masing-masing. Tantangan ke depan adalah bagaimana kedua jenis media ini dapat digunakan secara seimbang dan saling melengkapi dalam proses pembelajaran yang dinamis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline