Lihat ke Halaman Asli

Peran Muda-Mudi Indonesia dalam Mewujudkan Integrasi Ekonomi ASEAN

Diperbarui: 20 Juni 2023   23:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Muda-Mudi. Sumber: Unsplash (Photo by Akson on Unsplash)

ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara merupakan kawasan yang terdiri dari sebelas negara di Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja, Timor Leste. Selama beberapa dekade terakhir, negara-negara ini telah melakukan upaya untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan menciptakan pasar tunggal yang lebih terintegrasi.

Dikutip dari Media Keuangan Kemenkeu, Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani mengatakan bahwa dirinya meyakini ASEAN selalu menjadi suatu titik terang dalam perekonomian dunia. Menurutnya, Asia Tenggara menawarkan prospek ekonomi yang menjanjikan. Ekonomi ASEAN-5 (Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand) tumbuh sebesar 5,3 persen tahun lalu. Pada tahun ini, pertumbuhannya diperkirakan menjadi 4,6 persen, dan akan menjadi 5,6 persen pada tahun 2024. Kolaborasi dan kerja sama ASEAN yang kuat perlu dilakukan agar ASEAN mampu bertahan terhadap berbagai risiko yang dapat mengancam perekonomian kawasan.

Pertumbuhan perekonomian tersebut tak lepas dari peran penting generasi muda Indonesia yang memiliki potensi besar untuk mendorong konektivitas sistem pembayaran di antara negara-negara ASEAN dan menjadikan integrasi ekonomi ASEAN menjadi kenyataan. Semangat entrepreneurship dan keberanian untuk berinovasi juga memberikan kontribusi yang signifikan. Muda-mudi Indonesia secara luas memiliki akses dan pemahaman yang baik terhadap teknologi digital. Mereka dapat memanfaatkannya untuk memperkuat konektivitas digital di antara negara-negara ASEAN melalui media sosial, platform digital, dan jejaring online. Dengan memanfaatkan media digital, muda-mudi Indonesia dapat membangun jaringan bisnis, berkolaborasi dengan mitra di negara-negara ASEAN, serta mempromosikan produk dan jasa mereka secara efektif.

Dalam hal ini, generasi muda perlu didukung dengan infrastruktur yang memadai, seperti adanya sistem pembayaran yang terintegrasi, maka proses pembayaran lintas negara akan menjadi lebih efisien, mampu mempercepat aliran barang dan jasa, serta transaksi dapat dilakukan dengan lebih cepat dan lebih mudah. Konektivitas sistem pembayaran yang baik juga akan mendorong investasi asing, serta memfasilitasi perjalanan dan pariwisata di wilayah ASEAN.

Sehubungan dengan hal tersebut, Bank Indonesia telah membentuk RPC (Remittance Payment Company) untuk mendukung dan memberikan fasilitasi perdagangan, investasi, pendalaman pasar keuangan, remitansi, pariwisata, dan aktivitas ekonomi lintas batas lainnya serta mendorong ekosistem ekonomi dan keuangan kawasan yang lebih inklusif. Tak lupa, RPC juga mendukung UMKM terutama untuk mendorong penetrasi dan eksposur UMKM di pasar global.

Selain berkontibusi dalam bidang bisnis, muda-mudi Indonesia juga dapat memainkan peran penting dalam mendidik masyarakat tentang pentingnya integrasi ekonomi ASEAN dan konektivitas sistem pembayaran. Melalui kampanye edukatif, seminar, dan kegiatan sosial, mereka dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat ekonomi yang dihasilkan dari integrasi ekonomi ASEAN. Hal ini juga melibatkan edukasi mengenai perlindungan konsumen, penggunaan layanan pembayaran yang aman, dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.

Peran muda-mudi Indonesia sangat penting dalam mendorong integrasi ekonomi ASEAN melalui konektivitas sistem pembayaran. Dengan inovasi, kreativitas, dan kemampuan digital mereka, muda-mudi dapat memperkuat konektivitas digital, serta meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai manfaat integrasi ekonomi ASEAN. Melalui program dan inisiatif yang diluncurkan oleh Bank Indonesia seperti RPC, muda-mudi Indonesia didorong untuk berpartisipasi aktif dalam membangun ekonomi ASEAN yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan. Meskipun ASEAN terdiri dari berbagai negara dengan budaya, bahasa, dan kebiasaan yang berbeda-beda. Namun, hal ini tidak boleh menjadi penghalang untuk mencapai tujuan. Mari bersama-sama merangkai masa depan yang lebih cerah untuk ASEAN!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline