Lihat ke Halaman Asli

Indah retnosari

pendidikan islam anak usia dini

Hubungan Ilmu Fiqih dengan Ilmu Lainnya

Diperbarui: 23 Oktober 2020   10:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum wr.wb 

Hubungan ilmu fiqih dengan ilmu lainnya sebagai berikut : 

A. Ilmu Tasawuf

Tasawuf secara etimologi berasal dari bahasa arab, yaitu tashawwafa, yatashawwafu, tashawwufan. Selain dari kata tersebut ada yang mengatakan bahwa tasawuf berasal dari kata shuf yang artinya bulu domba, maksudnya adalah bahwa para penganut tasawuf ini hidupnya sederhana, tetapi berhati mulia serta menjahui pakaian sutra dan memakai kain dari bulu domba yng kasar atau disebut juga dengan kain wol kasar. Yang mana pada waktu itu memakai wol kasar adalah symbol dari kesederhanaan. Kata shuf tersebut juga diarikan dengan selembar bulu yang maksudnya bahwa para sufi dihadapan tuhannya merasa dirinya hanya bagaikan selembar bulu yang terpisah dari kesatuannya yang tidak memiliki arti apa – apa.

✓ Hubungan ilmu fiqih dengan ilmu tasawuf 

Di dalam islam terdapat dua hal yang mendasar, yaitu akidah dan syariat. Akidah merupakan suatu kepercayaan yang muncul dari dalam sanubari setiap insan tanpa adanya paksaan atau secara kesadaran diri. Sementara itu syariat adalah hal yang mengatur tata kehidupan manusia muslim sehari hari, termasuk didalamnya soal ibadah. Fiqih sebagai refleksi syariat, memiliki empat pokok komponen ajarannya, yaitu ubadiyyah, mu’amalah, munakahat, dan jinayat. 

B. Ilmu Kalam 

Merut ahli tata bahasa Arab, kalam adalah kata atau lafaz dengan bentuk mejemuk ( ketentuan atau perjanjian ). Secara teknis kalam adalah alasan atau argument rasional untuk memperkuat perkataan, secara tata bahasa. 

kalam merupakan kata umum tentang perkataan, sedikit atau banyak yang digunakan untuk setiap bentuk pembicaraan atau ekspresi suara yang berturut turut hingga pesan pesan suara itu jelas maksudnya. 

Dalam ayat 144 surah al- a’raf, menyebut bi kalam yang ditunjuk Nabi Musa AS, menutut al-Baidawi maksudnya bi kalam iyyaka ( aku berbicara langsung kepadamu ) dalam ayat 15 surah al-Ffath, kalama allah diartikan janji atau ketentuan allah SWT yang harus diikiti oleh seluruh umat manusia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline