Lihat ke Halaman Asli

Kucing Bernilai 99 Milyar

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Felis silvestris catus adalah bahasa latin dari kucing. Kucing tergolong hewan pemakan daging, yang biasa disebut karnivora. Kucing sangat mirip dengan harimau, mereka biasanya melumpuhkan mangsa dengan menggigit leher sehingga melukai saraf tulang belakang. Jika terkena gigitan atau cakaran kucing akan mengakibatkan infeksi rabies, rabies dapat dicegah dengan melakukan suntik vaksinasi. Hewan ini sangat berbeda dengan manusia, kucing tidak pernah mandi bahkan kucing lebih suka tidur dibawah sinar matahari dan mengubur kotorannya di dalam pasir. Yang sangat menarik dari kucing adalah bola matanya akan bersinar biru pada malam hari, kucing memiliki selaput pelangi dan membentuk celah yang akan mengecil saat berada dalam cahaya yang sangat terang.Ketika cahayanya sedikit, kucing mengganti alat indera nya itu dengan kumis.

Kucing sangat disayangi oleh nabi Muhammad SAW, nabi mengharamkan manusia untuk memakan atau memperjualbelikan kucing. Tapi masih banyak umat yang melanggarnya. Di Indonesia khususnya Jakarta banyak sekali jenis kucing yang kita temui, seperti kucing anggora, kucing persia,kucing hitam, kucing hutan, kucing liar dan masih banyak lagi jenisnya. Dari berbagai macam kucing tersebut beragam juga harga yang akan di dengar dari si penjual binatang peliharaan ini. Mulai dari ratusan, jutaan, hingga milyaran rupiah, namun ini tidak menjadi kendala bagi pecinta kucing.

Di Jepang tepatnya di kota Kinowaka, provinsi Kisinagawa Jepang Barat, dapat ditemukan jenis kucing tortoiseshell, kucing ini diberi nama Tama. Tama berasal dari kucing yangtersesat, yang dibawa oleh tukang bersih-bersih dan kemudian dipelihara oleh Toshiko Koyama yang memiliki toko dekat dengan stasiun. Bagi warga jepang, Tama dianggap sebagai kepala stasiun kereta api Kishi, kota Kinokawa, karena stasiun ini tidak memiliki kepala kepengurusan. Tama yang menjabat sebagai kepala stasiun memakai seragam perusahaan kereta api Wakayama. Kucing ini selalu siaga di saat kereta api lewat, ia berjalan seperti layaknya kepala stasiun kereta api. Aksi Tama ini mengundang ribuan turis untuk datang ke kota Kinokawa, Tama mendapatkan pemasukan sampai 99 milyar rupiah pertahun atau 1,1 milyar yen mata uang jepang. Tama yang dianggap sebagai kucing pembawa rezeki ini tidak hanya terkenal di stasiun Kishi, dia juga menjadi model sampul majalah dan souvenir buku bergambar dirinya, bahkan banyak media masa yang berdatangan untuk mempublikasikan kucing berkelas ini. Namun kucing ini hanya menikmati seperempat bagian dari pemasukannya, yaitu 25 milyar pertahun untuk makanan yang dikonsumsi agar kucing ini dapat bertahan hidup.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline