Lihat ke Halaman Asli

Menunaikan Nazar di Babakan Pelangi

Diperbarui: 17 Januari 2025   12:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Babakan Pelangi, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat

Seperti biasa pagi-pagi akuu menjalankan rutinitas yang itu-itu saja. Beberes, nyuci, masak. Udah dikerjakan semua, waktunya bersantai hahaha. Beberapa lama kemudian, aku nelpon temenku yang ngajak kondangann. "Jadi ga ke kondangan, atauu sunsetan di pantai atauu kemanaa?." Yaps, awalnya temenku ini ngajak ke kondangan, habis ituu pergi sunsetannn di salah satuu pantai yang belum kita tentukan hahah. Tapi, karena berbagai pertimbangan. Akhirnya kita memutuskan untuk ke air terjun. Ada tiga opsi. Pertama air terjun yang di Jerman, kedua Gunung Janggot, dan ketiga di Babakan Pelangi. Opsi kedua dan ketiga sama-sama berada di Lombok Tengah. Di tengah perbincangan aku teringat duluu sempat bernazar kalauu keterima di universitas tempat aku kuliah sekarang mauu ke Babakan Pelangi hahah. Akuuu ceritain ke temenku, dan dia langsung bilang ayoo gas. Padahal dia mau ke air terjun yang di Jerman. Tanpa berlama-lama kami janjiann pergi jam satuu, temenku yang jemput ke rumah. Temenku ini sangat on time, tanpa ba bi bu be bo tiba-tiba ngabarin udah deket rumah. Aku yang habis scroll tiktok nyari inspirasi gaya fotoan di air terjun, ootd, belum lagi setrikaan, mandi, sholat, dll jejah bgt hahaha.

Jembatan 459

Sekitar 20 menitan menunggu, akhirnya kita jalann. Cuacanya mendukung bgt, menikmati setiap perjalanan. Babakan Pelangi ada di desa Lantan, Kec. Batukliang Utara. Kami melewati jembatan dan sirkuit yang dinamakan 459. Ada apa dengan 459?. 459 sangat melekat dengan Pathul Bahri. Nah, siapa sih Pathul Bahri ituu?. Beliau merupakan Bupati Lombok Tengah. 459 muncul dari jumlah jari tangannya. Tangan kanannya ada empat, sedangkan jari tangan sebelah kiri ada lima. Sehingga empat tambah lima sembilannn. Tak lupa di tengah perjalanan kami membeli makanan dan minuman. Perjalanan mulus, memasuki area menuju Babakan Pelangi, jalannya melewati hutan belantara, jalanan rusak, tanjakan, yang membuat perut tergoncang hahaha. Sekitar 15 menit, kami menemukan perumahan yang tidak pernah terpikirkan dalam benak. Mereka punya rumah yang sangat layak, jaraknya lumayan jauh, dan ya transportasi mereka juga bagus. Setelah melewati perjalanan yang berliku-liku sampailah kami. Tempatnya bagus dan bersih. Tentunya juga menenangkan, lelah terbayarkan.

 Menikmati suara gemercik air yang deras, dan pemandangan sekitar yang tak pernah bosan dilihat berkali-kali. Menyantap makanan dan minuman yang kami beli, sambil bercerita segala hal. Sangat menyenangkan dan menenangkan. Di tengah perbincangan, tiba-tiba ada bocil yang menyapa, kami juga sapa balik. Dan datang juga keluarga yang ngegrill, mandi bareng, dll. Tak lupa mengabadikan moment, sukakk bgt temenku ini jago fotoinn aku hiks. Jam sudah menunjukkan pukul 15.21, kami memutuskan untuk pulang. Di perjalanan pulang, lagi-lagi kami membicarakan banyak hal. Hari ini pokoknya happy bgt, baru ngerasain bagaimana liburan yang bener-bener liburan haha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline