Lihat ke Halaman Asli

Indah Nuri

mahasiswa

Sasaran Dakwah, Mengembalikan Manusia kepada Islam

Diperbarui: 3 Juli 2024   11:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sasaran Dakwah, Mengembalikan Manusia Kepada Islam
Oleh : Indah Nuri & Syamsul Yakin
( Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Sasaran dakwah adalah seluruh umat manusia. Nabi Adam, sebagai manusia pertama, adalah seorang Muslim. Bahkan semua nabi mengikuti agama yang sama. Nabi bersabda, "Para nabi seperti saudara seayah, agama mereka satu, yaitu Islam, dan ibu-ibu (syariat) mereka berbeda-beda" (HR. Bukhari dan Muslim). Meskipun syariat mereka berbeda, agama para nabi tetap sama.

Syariat adalah aturan yang diberlakukan untuk nabi tertentu dan bisa berbeda dengan syariat nabi lainnya. Allah menegaskan, "Dan untuk tiap-tiap umat di antara kalian (umat Muhammad dan umat-umat sebelumnya), Kami berikan aturan dan jalan yang terang" (QS. al-Maidah/5: 48).

Misalnya, umat Nabi Isa pada awalnya adalah muslim. Al-Qur'an mencatat, "Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran Bani Israil, dia bertanya,  'Siapakah yang akan menjadi pembela-pembelaku untuk menegakkan agama Allah?' Para Hawariyyun (sahabat setia Nabi Isa) menjawab, 'Kamilah pembela-pembela agama Allah. Kami beriman kepada Allah dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim" (QS. Ali Imran/3: 52).

Orang-orang Islam atau muslim adalah mereka yang menyerahkan diri kepada Allah. Allah menjelaskan, "Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allahlah kesudahan segala urusan" (QS. Luqman/31: 22).

Dalam Tafsir Jalalain dijelaskan bahwa frasa "Menyerahkan dirinya kepada Allah" berarti menaati-Nya, sementara "Dia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh" berarti berpegang pada bagian dari tali yang paling kuat, yaitu Islam.

Sasaran dakwah juga mencakup orang-orang kafir. Allah berfirman, "Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu, 'Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni mereka tentang dosa-dosa mereka yang sudah lalu, dan jika mereka kembali lagi sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunah (Allah terhadap) orang-orang dahulu'" (QS. al-Anfal/8: 38).

Ayat ini merujuk kepada Abu Sofyan dan pengikutnya. Saat ini, sasaran dakwah tetap mengajak orang-orang kafir kembali kepada Islam. Jika mereka kembali, dosa-dosa mereka akan dihapuskan. Allah berjanji, "Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan" (QS. al-Ankabut/29: 7).

Selain orang-orang kafir, ada empat sasaran dakwah lainnya: diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan bangsa. Dakwah adalah mengajak ke jalan Allah untuk beriman, beribadah kepada-Nya, dan berakhlak mulia. Empat sasaran dakwah ini harus diseru sesuai perintah Allah, "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik" (QS. al-Nahl/16: 125).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline