Lihat ke Halaman Asli

Air minum di Jerman masih aman

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Sejak 1 November 2011 air ledeng masih aman, sejauh terkenanya uranium danTuan tanah dalam air minum. Nilai maksimum untuk timah hitamjuga secara bertahap diturunkan. Sebenarnya, bagaimana air yang baik itu dan siapa yang bisa menurunkan bahayadari air minum itu sendiri.

Setiap orang Jerman rata-rata membutuhkan lima liter air per hari untuk minum dan memasak. Kebutuhan akan bertambah lagi menjadi 30 liter untuk mencuci atau membersihkan barang pecah belah. Karena air sangat penting seperti halnya udara untuk bernafas, maka kualitas air haruslah sangat baik. Namun selalu ada rumah tangga di Jerman yang menggunakanair minum melampaui batas yang diperbolehkan. Seberapa sering air itu diuji, tergantung pada jumlah persediaan air minum yang diberikan. Persediaan air yang besarharus mengambil sampel beberapa kali sehari dalam sehari. Tetapi sedikitnyatiga bulan mereka harus membuktikan bahwa air minum tersebut dalam keadaan sempurna.

Meskipun kualitas air minum di Jerman yang tersedia sudah tinggi, kualitasnya harus lebih baik lagi. Sejak 1 November diberlakukan dua kebijakan baru untuk melindungi penduduk. Pertama, kebijakan tersebut berhubungan dengan Tuan tanah yaitumelindungi penyewa dari Tuan tanah di masa yang akan datang. Kedua, memberitahukan bahwa Jerman sebagai negara pertama di Uni Eropa yang juga memiliki uranium dalam air minum dengan batas-batas perlindungan yang ketat. Sekarang satu liter air tidak boleh mengandung lebih dari sepuluh mikrogram uranium - sebuah tugas pemasok air dalam kasus ini. Juga secara bertahap mengurangi bahaya timah hitam dari air ledeng.

Referensi :

http://www.Focus.de/gesundheit/ernaehrung/gesundessen/tid-24076/uran-blei-legionellen-so-sicher-ist-unser-trinkwasser_aid_680795.html




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline