Lihat ke Halaman Asli

Indah Novita Dewi

TERVERIFIKASI

Hobi menulis dan membaca.

Jalan Berdua dengan Anak, Harus Diagendakan Secara Rutin

Diperbarui: 26 April 2024   20:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Si sulung memegang ketupat (Sumber: dokpri)

Pernah saya baca teori parenting, bahwa ibu dan ayah harus meluangkan waktu untuk ngobrol dengan masing-masing anak. Misalnya hari ini saya pergi berdua dengan si sulung, hanya berdua dan ngobrol fokus tentang dirinya dan mimpi-mimpinya. Besoknya gantian jalan dengan si tengah, lalu berikutnya dengan si bungsu. Ayah juga demikian, secara bergantian meluangkan waktu khusus sehingga ada sesi curhat berdua dengan masing-masing anak.

Dulu saya merasa biasa-biasa saja dengan teori parenting tersebut. Ya kalau bisa ya dijalankan, kalau tidak ya jalan rame-rame berlima seperti yang sudah rutin kami lakukan, kan juga bisa. Begitu menurut saya.

Namun, baru-baru ini saya baru merasakan bahwa meluangkan waktu hanya berdua saja dengan anak, itu besar manfaatnya.

Ceritanya waktu itu hape si sulung rusak. Biasanya, urusan hape ya ayahnya  yang turun tangan. Tapi kebetulan ayahnya sedang keluar kota sehingga tugas itu harus saya emban.

Awalnya saya kira si sulung mau pergi sendiri ke Bintang, tempat servis hape yang paling ternama di kota kami. Ternyata dia minta ditemani. Jadilah kami berdua habis maghrib pergi ke Grandmal Maros untuk memperbaiki hape.

Toko Bintang ada di salah satu ruko di halaman Grandmal Maros. Ternyata proses servis memakan waktu satu jam, sehingga kami memutuskan untuk makan malam sambil menunggu hape selesai diperbaiki.

Saya serahkan ke si sulung mau makan apa. Ternyata dia memilih warung coto dan bakso yang ada di deretan ruko.

Nina, anak sulung saya, memilih untuk makan coto dengan isian daging-paru. Saya juga ikutan. Maksud hati mau isi campur (jeroan dan teman-temannya), tapi logika saya sudah bisa menang mengatasi perasaan, hahaha. Awas kolesterol, awas kolesterol...begitu warning di kepala.

Coto Makassar (Sumber: dokpri)

Sambil menunggu hidangan, sambil makan, dan sesudah makan, kami ngobrol mengenai apa saja.

Kebetulan saya dan nak sulung sama-sama hobi membaca. Saya pun bilang bahwa saya menargetkan membaca satu buku dalam sebulan tapi baru menamatkan dua buku padahal sudah April.
Nina ternyata sama. Dia juga berharap dapat membaca satu buku dalam sebulan.

Saya bilang bahwa saya membeli tiga buku di bulan Januari tapi baru satu dari tiga buku tersebut yang saya baca, yaitu buku fiksi (novel).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline