Entah apa ini juga termasuk mudik. Barangkali memang termasuk, karena kami mudik ke Bone, tempat suami lahir dan dibesarkan. Walau rasanya agak sedih, karena kedua mertua sudah tidak ada.
Hari lebaran kedua, Kamis, 11 April 2024, kami mudik ke Kabupaten Bone. Full team berlima, ditambah adik bungsu dan anaknya. Mobil Calya full manusia berikut barang-barang bawaannya.
Di Bone ada tiga keluarga utama yang dikunjungi. Selain tentu ada sepupu-sepupu dan tante yang tinggal beda-beda kecamatan.
Tiga keluarga utama yang saya sebut tadi adalah kak Mar, kakak nomor 4; kak Wati, kakak nomor 5; dan Rahmat, ponakan anak almh kakak nomor 3. Kebetulan kak Wati mudik ke Kendari ke tempat suaminya, jadi kami bermalam di rumah Rahmat yang bersebelahan dengan rumah kak Mar.
Kami tidur di rumah Rahmat dan setiap makan berjalan ke rumah kak Mar. Rumah mereka bersebelahan, tapi tidak ada pintu hubung, sehingga harus memutar lewat depan.
Selain rombongan mobil kami, ada juga satu rombongan lain memuat kakak nomor 2 dan suaminya, serta anak bungsu, mantu, dan dua cucunya.
Tidak acara spesial, kecuali berkumpul dan makan-makan. Kak Mar membuat nasulikku, yaitu masakan ayam lengkuas khas bugis, ayam masak merah, dan bakso ayam. Ketupat, buras, dan nasi, jadi pilihan karbo utamanya.
Kami hanya tinggal semalam, untuk kemudian Jumat, 12 April 2024 memutuskan untuk pulang melewati arus balik yang panjang, karena ada beberapa tempat persinggahan. Jadi waktu berangkat ke Bone, kami pakai jalur Makassar-Maros-Bone sedangkan baliknya menggunakan jalan memutar yang lain.
Persinggahan pertama arus balik kita, tentu adalah makam bapak dan mama mertua. Di sana juga ada makam kakak nomor 3, dan beberapa om kami. Setelah ziarah kubur, kami singgah di rumah tante, salah satu adik alm bapak
Setelah bersilaturahmi, perjalanan dilanjutkan menuju Bulukumba, tepatnya di Kecamatan Kajang. Kami akan ziarah kubur kakak nomor 1 yang meninggal di tahun 2023 kemarin.
Untuk mencapai Bulukumba, kami harus melalui jalan poros Bone-Sinjai yang lurus dengan pemandangan sawah dan sapi. Jarum jam menunjukkan pukul 12.00 ketika kami masuk Kabupaten Sinjai. Lalu belok kanan, dan belok kiri ke arah jalan poros Sinjai-Kajang.