Lihat ke Halaman Asli

Indah Novita Dewi

TERVERIFIKASI

Hobi menulis dan membaca.

4 Gerakan Mengecilkan Perut, Kamu Harus Coba

Diperbarui: 3 April 2024   14:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gerakan Mengecilkan Perut (Sumber: Pexels/RDNE Stock Project)

Halo sobat kompasianers dan pembaca semuanya,

Puasa seyogyanya tidak menghilangkan aktivitas-aktivitas rutin yang biasa kita lakukan, terutama aktivitas positif yang bermanfaat, misalnya berolahraga. 

Sejujurnya, saya bukanlah orang yang rutin berolahraga, namun tahun 2023 lalu angka timbangan yang naik membuat saya mencoba merutinkan diri untuk melakukan olahraga. Bayangkan, usai lebaran tahun lalu, saya dikagetkan dengan timbangan yang naik sampai 60 kg. Biasanya berat badan saya berkisar antara 57-58 kg.

Yang lebih menyedihkan lagi kira-kira 3 bulan setelah itu, saat menimbang badan, timbangan menunjukkan angka 63 kg. Mengapa berat badan saya diam-diam merayap naik seperti cicak di dinding?

Ternyata eh ternyata beberapa teman kantor mengalami hal yang sama. Berat badan naik secara signifikan. Hal ini membuat beberapa teman berinisiatif mengajak olahraga bersama dengan mencontek gerakan di youtube. 

Jadi dua kali dalam seminggu kami berkumpul di sebuah ruangan di kantor kira-kira jam empat sore saat jam kantor usai. Ada dua orang teman yang bersedia menjadi instruktur. Keduanya memang terkenal rajin berolahraga rutin. Jadi walaupun ada contekan video youtube, kedua teman kami itu tetap berdiri paling depan mencontohkan gerakan yang benar. Mereka juga memberi tips-tips mengatur napas dan tips lain yang bermanfaat. 

Sayangnya rutinitas senam bersama ini akhirnya pupus saat kerjaan kantor menumpuk. Walaupun demikian, grup WA tetap kami pertahankan dan beberapa teman kadang berbagi video youtube yang menampilkan gerakan-gerakan singkat bermanfaat.

Olahraga dengan panduan video youtube sangat cocok buat saya karena dapat dilakukan secara indoor, tidak perlu keluar rumah.

Saat puasa ini, saya mencari waktu yang tepat untuk berolahraga. Ternyata waktu tersebut ada di saat jelang sahur, sambil memanaskan berbagai hidangan maupun memasak lagi. Bisa juga dilakukan malam hari seusai tarawih. Atau bisa juga dilakukan saat jelang berbuka puasa.

Saya orangnya moody dan juga ibu rumah tangga biasanya ada saja yang dikerjakan, jadi waktu olahraga tidak bisa rutin di jam yang sama. Yang penting adalah gerakan rutin tiap harinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline