Berbicara tentang Ramadan dan finansial, apa hubungannya? Ramadan artinya kita mengurangi jatah makan satu waktu yaitu makan siang. Makan pagi digantikan waktu sahur, sedangkan makan malam dilakukan saat berbuka. Logikanya budget makan siang bisa kita saving sehingga menambah pundi-pundi tabungan.
Namun apa daya, Ramadan bukan sekadar tidak makan siang, tapi justru memperbanyak pos-pos pengeluaran. Sebut saja mulai dari saat berbuka. Penggemar acara ngabuburit akan pergi jalan-jalan. Kalau naik kendaraan tentu harus mengeluarkan ongkos bensin. Setelah ngabuburit dilanjutkan dengan acara berburu takjil. Kalau belum kedua tangan ini menenteng belanjaan jajan kiri-kanan, belum mau pulang ke rumah. Eits, tidak hanya jajan. Karena emaknya ikut ngabuburit nggak sempat masak, jadi beli lauk matengan juga biar aman.
Kelar berbuka, salat maghrib lalu pergi isya dan tarawih di masjid. Jangan lupa sangu duit buat isi celengan masjid. Ingat, bersedekah itu banyak pahalanya. Bagi yang saat Ramadan membiasakan salat lima waktu berjamaah di masjid, bagusnya tiap salat bawa duit untuk sedekah.
Pulang tarawih...eeeh anak-anak minta jajan atau sekadar es krim dua ribuan. Emak sekalian bilang, buat sahur belum ada. Jadi singgah lagi beli sate atau soto buat sahur.
Begitu terus berulang setiap hari di bulan Ramadan.
Tapi tidak cukup sampai di situ saja. Ingat, ini Ramadan, sebentar lagi lebaran.
Masih ada rentetan kebutuhan yang harus didaftar baik-baik supaya tidak ada yang terlewat.
1. Baju lebaran sekeluarga
2. Kue lebaran dan minuman buat suguhan
3. Nyumbang panti asuhan
4. Angpao buat ponakan
5. Budget jalan-jalan saat libur lebaran
6. Yang orang rantau macam saya masih harus sisihkan biaya mudik, jika berencana balik kampuang di libur lebaran.
Daftarnya panjang sekali, ya? Dari daftar tersebut dapat dipilih dan dipilah mana yang prioritas dan mana yang tidak. Kalaupun semuanya adalah prioritas, berarti kita sesuaikan saja dengan budget yang tersedia. Ngabuburit cukup jalan kaki dekat-dekat rumah dan beli takjil secukupnya, lauk masak sendiri. Usai tarawih no jajan-jajan, hanya sesekali saja. Baju lebaran pakai yang tahun lalu saja. Kue lebaran untuk suguhan bisa bikin sendiri atau beli yang murce. Angpao untuk ponakan nominalnya bisa dikurangi. Mudik ditunda sampai liburan sekolah anak-anak.