Lihat ke Halaman Asli

Indah Novita Dewi

TERVERIFIKASI

Hobi menulis dan membaca.

Paperless Pada Pelayanan di RSOJ Pertamina Biringkanaya

Diperbarui: 12 Januari 2024   09:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi poliklinik BPJS (Sumber: koleksi pribadi)


Artikel ini masih seputar kisah saya dan penyakit benjolan di payudara, tapi ini kisah tentang pelayanan administrasi di rumah sakit yang saya pilih.


Sewaktu saya meminta rujukan rumah sakit di klinik BPJS, ada beberapa pilihan dan saya memilih RSOJ Pertamina Biringkanaya-Makassar. Alasan saya rumah sakit itu cukup dekat dari rumah dan beberapa waktu lalu anak laki-laki saya juga menjalani pengobatan di situ, suami saya yang mengantar anak waktu itu mengatakan pelayanan di rumah sakit tersebut baik.

Baru kali ini saya memakai jasa pelayanan medis di RSOJ Pertamina Biringkanaya, dan cukup terkesan dengan pelayanan awal. Hanya pelayanan awal? Itu nanti ada ceritanya sendiri. Tak ada Gading yang tak retak, bukan?

Rumah sakit ini relatif baru dengan bangunan gedung yang kinclong. Petugas di meja registrasi rapi cantik muda dan wangi seperti tenaga CS di bank.

Saya menyerahkan surat rujukan dari klinik BPJS lalu ditanya apakah saya pernah berobat di RSOJ Pertamina? Ketika saya bilang belum, si mbak petugas registrasi mulai memasukkan data saya di komputer, lalu saya juga difoto dan diminta melakukan finger print, canggih juga.

Ia mempersilakan saya langsung ke klinik bedah umum sesuai rujukan dari klinik BPJS.

Saat saya diperiksa oleh dokter bedah dan harus usg ke ruang radiologi, saya juga tidak perlu membawa pengantar. Data saya sudah dikirimkan melalui sistem. Saya hanya tinggal menyebutkan nama saya di meja petugas ruang radiologi.

Setelah pemeriksaan usg selesai, saya disuruh menunggu di depan klinik bedah umum lagi dan hasil foto usg sudah dikirimkan ke komputer dokter bedah. Saya juga tidak diberikan print out foto usg seperti biasanya kalau saya usg kandungan. Dokter hanya menyarankan saya memotret dari layar komputernya.

Kisah paperless tidak selesai sampai di sini saja. Saya harus kontrol lagi tgl 8 Januari dan tidak ada surat kontrol. Saya hanya dikirimi 'surat kontrol' melalui WA.

Wah benar-benar paperless...kecuali kertas antrean untuk registrasi dan antrean ke poli bedah umum saja masih memakai kertas kecil. Selebihnya no kertas-kertas.

Saya masih ingat kira-kira dua tahun sebelumnya berobat di salah satu RS di Makassar dan berkas-berkasnya  setumpuk. Tapi mungkin RS itu sekarang sudah paperless juga seperti di RSOJ Pertamina, ya? Praktis dan ekonomis serta tentunya lebih ramah lingkungan. Semoga semua rumah sakit sudah menjalankan praktik paperless seperti RSOJ Pertamina ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline