Puasa tidak hanya menyebabkan lapar dan haus, namun juga berimbas pada berbagai masalah kulit. Seperti kita ketahui bersama, saat puasa tubuh kita tidak menerima asupan air selama beberapa waktu lamanya.
Kondisi kekurangan cairan jika dibiarkan dalam waktu yang lama akan menyebabkan dehidrasi dan kurang cairan pada kulit. Kulit yang kekurangan cairan akan terlihat bersisik, pecah, dan gatal. Jika tidak tahan dengan gatalnya dan digaruk, maka hal ini akan menyebabkan permasalahan kulit yang lebih besar. Kulit dapat terluka lalu infeksi.
Saat kulit kering, ada bagian tubuh yang mendapat dampak terburuk yaitu bibir. Bibir yang kering akan pecah-pecah dan lebih mudah berdarah. Kebiasaan membasahi bibir dengan maksud untuk melembabkannya justru akan memperparah kondisi kekeringan karena terpengaruh oleh enzim pencernaan pada air liur.
Puasa juga dapat mengakibatkan wajah menjadi kusam. Kusamnya wajah dapat terjadi karena kondisi kulit yang kekurangan cairan ditambah faktor kurang tidur. Iyalah, di saat bulan puasa seperti ini sudah pasti waktu tidur kita terpangkas karena ibadah malam seperti salat lail yang kita dirikan. Tidak ada lagi semangat mengikuti jargon tidur cukup 6 - 8 jam sehari. Mungkin 2 - 3 jam sudah cukup, asal ada waktu untuk salat dan tadarus Qur'an. Betul, nggak, kawans?
Puasa ternyata juga dapat menimbulkan jerawat! Eit, eit, jangan marah dulu. Sebenarnya bukan puasanya yang menyebabkan jerawat, namun pola berbuka puasa. Coba saja jika buka puasa selalu dengan gorengan, kue-kue manis, kolak, dan lain-lain sumber lemak, pasti kulit akan berontak dan protes dengan mengeluarkan bulir-bulir manis di sana-sini alias jerawat.
Waah, kok puasa bisa berdampak senegatif itu terhadap kulit, ya? Yes, exactly, tapi itu bukan alasan untuk kemudian ogah berpuasa, ya? Aku bayar fidyah saja. Eeeit, bukan begitu caranya, Ferguso. Islam mudah tapi tidak untuk dimudah-mudahkan. Membayar fidyah boleh, tapi hanya untuk mereka yang memenuhi syarat dan ketentuannya.
Kembali ke dampak puasa terhadap kulit, ternyata bukan hanya dampak negatif kok, dampak positifnya juga ada. Saat puasa, sel-sel kulit memiliki waktu untuk meregenerasi dirinya. Sel-sel yang telah tua diganti dengan sel baru, sehingga looksnya menjadi lebih muda.
Puasa juga menyebabkan orang jadi awet muda karena enzimnya turun, sehingga sel lebih lama hidup demikian juga kolagen.
Jadi untuk mendapatkan efek yang optimal dari puasa, kita harus dapat meminimalisir dampak negatifnya dan memaksimalisir dampak positifnya. Bagaimana caranya?
Mencegah dampak negatif puasa