Lihat ke Halaman Asli

Indah Novita Dewi

TERVERIFIKASI

Hobi menulis dan membaca.

Si Paling Topi di Rumah Kami

Diperbarui: 25 Februari 2023   15:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Si paling topi dan mama (dokumen pribadi)

Gadis kecil saya adalah remaja yang paling cuek. Di saat sang kakak rutin skincare-an, ribet matching-in outfit tiap mau pergi, dia mah santuy tuy.

Pernah papanya belikan sabun pencuci muka buat si kecil ini sebab sudah mulai tumbuh jerawat, tapi dia malas sekali memakai sabun itu. Wajahnya juga selalu bareface alias nggak pakai apa-apa, even bedak tipis.

Dulu seumuran dia, emaknya yang gadis lugu kan cuma pakai bedak tipis. At least itu lah ya. Tapi ini cuek banget. 

Sisiran juga jarang karena dia sekolah memakai jilbab. Harus diomelin baru nyisir rambut.

Urusan outfit, beda bumi langit dengan si kakak. Jika kakaknya rela meluangkan waktu 30 menit mengaduk lemari untuk mencari selembar jilbab yang senada dengan pakaiannya, adiknya hanya butuh sepuluh menit untuk siap pergi. 

Lha, gamis langsung pakai. Jilbab andalan warna hitam yang match dengan warna apapun. Itupun jilbab instan anti ribet, yang kadang jilbab emak-emak punya saya pun dia masih mau memakainya.

Dia santuy, kakaknya yang ngomel-ngomel melihat penampilannya. Si kakak ngasih advis tapi adiknya kadang nggak mau denger, hahaha.

Suatu ketika, saat jalan-jalan ke mal, si paling cuek ini tiba-tiba minta dibelikan topi. Kami memilih topi dan dia memilih topi warna hitam. Kata dia topi seperti itu lagi viral dan banyak dipakai  orang-orang di tiktok.

Si paling topi lagi nonton pertunjukan di mal (dokumen pribadi)

Eh? Saya heran, kok alasannya kekgitu? Usut punya usut ada alasan lain yaitu perkara dalaman jilbab alias ciput. Kadang dia malas memakai ciput, dan jika memakai topi, maka tidak perlu memakai ciput lagi, sebab topi akan mengamankan bagian atas jilbab. Anak-anak rambut tidak akan nongol keluar dengan bantuan topi. Fix, alasan yang kedua lebih sesuai dengan karakternya.

Topi hitamnya lalu menjadi kesayangan dan dipakai kemana-mana. Ke mal, ke rumah kerabat, kecuali ke sekolah. Topi adalah bestie. 

Pernah kami mengunjungi tempat wisata yang cukup besar di kota Malang dan topinya ketinggalan di salah satu spot foto, padahal kami sudah jalan agak jauh, sudah mau pulang. Baliklah ia ditemani papanya nyari si topi. Untung masih rezeki, masih ketemu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline