Lihat ke Halaman Asli

Indah Novita Dewi

TERVERIFIKASI

Hobi menulis dan membaca.

Berbagi Pengalaman Menulis dan Menerbitkan Buku Ilmiah di Penerbit Mayor

Diperbarui: 4 Februari 2023   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbagi pengalaman menulis dan menerbitkan buku ilmiah di penerbit mayor (Dokpri: Indah)

Akhir tahun 2018 saya diminta oleh salah satu senior di kantor untuk nulis bareng. Sebuah proyek penulisan buku tentang Pengelolaan DAS. Nama senior saya: Pak Hunggul Yudono, beliau adalah salah satu PNS inspiratif tahun 2018 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Alasan Pak Hunggul mengajak saya nulis bareng cukup sederhana. Beliau sudah memikirkan draft buku ini sejak tahun-tahun sebelumnya, dan merasa ingin segera mewujudkan buku ini untuk menjadi nyata. 

Kesibukan pekerjaan membuat penyusunan buku ini selalu tertunda, sehingga Pak Hunggul memutuskan untuk mencari co-author yang setidaknya membantu menyusun beberapa chapter, khususnya tentang sosek dan kelembagaan Pengelolaan DAS.

Saya dan Pak Hunggul waktu itu sekantor di Balai Litbang LHK Makassar, dan sebelumnya kami juga sekantor di Balai Litbang Teknologi Pengelolaan DAS IBT (BP2TPDASIBT) sebelum kantor itu bubar. Di BP2TPDASIBT, Pak Hunggul concern di bidang Konservasi Tanah dan Air.

Sedangkan saya di bidang Sosek Pengelolaan DAS, sehingga bab yang harus saya tulis pada draft buku memang sesuai dengan bidang yang saya pelajari.

Saya bersedia membantu Pak Hunggul untuk menulis bagian saya, chapter kelembagaan Pengelolaan DAS. Pak Hunggul juga menanyakan apakah saya tidak keberatan jika, draft buku ini nantinya ia kirimkan di Penerbit Mayor, dengan konsekuensi mungkin prosesnya akan panjang dan lama.

Saya tidak masalah justru merasa senang. Sebaliknya jika pun buku ini akan diterbitkan sendiri dalam arti membayar penerbit, saya pun tidak masalah iuran untuk biayanya. Terakhir, Pak Hunggul memutuskan untuk menerbitkan buku di Penerbit Andi, Yogyakarta.

Akhirnya mulai akhir 2018 itu, Pak Hunggul mulai mengirimi saya bagian-bagian yang harus saya tulis. Saat memberikan tugas, Pak Hunggul tak lupa memberikan deadline. Kadang deadline itu saya tepati, seringkali tugas nulis molor ngumpulnya. Tapi kami tetap berkomitmen nulis sampai jadi.

Tanggal 28 Februari 2019, draft yang kami susun sudah mencapai 107 halaman, lengkap dengan daftar isi dan daftar pustaka. Pada bulan Desember 2019, Pak Hunggul mempunyai ide untuk menambah puisi atau quote di awal tiap bab dalam buku. Pak Hunggul mempersilakan saya menulis puisi saya sendiri, dan juga mengumpulkan quote dari orang-orang terkenal atau akademisi.

Puisi di awal chapter buku (Dokpri: Indah)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline