Lihat ke Halaman Asli

Indah Novita Dewi

TERVERIFIKASI

Hobi menulis dan membaca.

Merayakan Sumpah Pemuda dengan Talkshow "Bangun Bangsa Gaya Ramah Lingkungan," bersama KLHK

Diperbarui: 29 Oktober 2022   19:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bu Menteri Memberi Sambutan (Tangkapan Youtube)

Kemarin, 28 Oktober 2022, pagi-pagi di grup whatsapp kantor ada pemberitahuan mengenai acara peringatan hari Sumpah Pemuda ke-94 tahun 2022 lingkup KemenLHK.

Undangan peringatan acara Sumpah Pemuda itu selain ditujukan kepada jajaran pejabat KLHK dan anak sekolah yang harus hadir secara faktual, juga ditujukan pada seluruh pegawai KLHK di seantero Indonesia yang diimbau mengikuti via youtube.

Saya mengikuti via youtube sambil ganti2 dengan rapat  lainnya yang juga diminta hadir via zoom. Peringatan Hari Sumpah Pemuda diawali dengan sambutan dari ibu menteri dan doa bumi yang dibacakan secara bergantian oleh 6 pemuka agama mewakili 6 agama yang diakui di tanah air, Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu.

Para Undangan Khusyuk Berdoa (Tangkapan Youtube)

Setelah pembacaan doa, acara berikutnya adalah talkshow "Bangun Bangsa Ramah Lingkungan," yang menampilkan 5 narasumber dari kalangan muda yang sudah lama bergelut dengan persoalan lingkungan.

Menonton kelima narasumber menjelaskan kegiatan mereka yang berawal dari keprihatinan pada lingkungan, menghangatkan hati saya. Respons penanya yang terdiri dari anak-anak SMA juga menunjukkan bahwa mereka adalah generasi muda yang peduli terhadap lingkungannya. Rasanya sayang kalau talkshow menarik ini tidak ditonton banyak orang, jadi saya bermaksud untuk menuliskannya di Kompasiana.

Para Narasumber Dipandu Agita sebagai MC (Tangkapan Youtube)

Kelima narasumber tersebut antara lain:

1. Gamma Abdurrahman Thohir, CEO Nusantara United

Sejak tahun 2015 Gamma dan kawan-kawannya memulai proyek mikrohidro untuk mengatasi krisis air di daerah terpencil khususnya lokasi masyarakat adat. Mikrohidro adalah PLTA skala kecil, karena lebih adaptif dengan lokasi-lokasi terpencil. Awalnya simpel, mereka datang ke Sukabumi dan melihat banyak daerah yang belum tersentuh listrik akhirnya tergerak untuk memulai.

Tidak ada kendala yang berarti karena kegiatannya dilakukan dengan pendekatan awal pada komunitas adat di sana. Kendala yang paling dirasakan adalah akses dan infrastruktur karena daerahnya terpencil.

Selain mengembangkan mikrohidro, Gamma juga melakukan training pada masyarakat untuk maintenancenya, sehingga setelah training sekarang operasional sudah dihandel oleh masyarakat adat di sana. Bahkan adanya mikrohidro ini menjadi pengungkit berkembangnya bisnis kopi masyarakat.

Gamma (Tangkapan Youtube)

2. Andreas Pandu Wirawan, CCO Ecoxyztem

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline