Lihat ke Halaman Asli

Indah Novita Dewi

TERVERIFIKASI

Hobi menulis dan membaca.

Radang Tenggorokan Sama dengan Covid-19? Sama dengan Zaman Edan Kalau Kata Saya

Diperbarui: 17 Februari 2022   15:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Radang Tenggorokan Sama Dengan Covid-19? (Sumber: Pexels/Polina Tankilevitch)


Dear Kompasianers, saya masih mau cerita tentang sakit yang saya alami kemarin. Sekarang sih sudah much better ya. Nah, begini ceritanya.


Malam Jumat minggu lalu, saya terserang demam tinggi dan badan menggigil kedinginan. Jumatnya badan lemas, sakit kepala. Saya hanya tiduran.

Malamnya lagi suami ajak ke dokter. Sekalian saya ajak Emir, anak saya, yang demam juga.

Dokter kompleks kami niy bagus. Dia masih berani periksa pasien sampe cek2 pakai stetoskop. Dokter di salah satu tempat setahu saya cuma mendengarkan keluhan liat2 dari jauh trus kasih resep. Terlalu takut sentuhan fisik gara2 covid kali ya.

Walau berani dokter kami juga taat prokes. Antara mejanya dan tempat duduk pasien ada semacam penutup dari plastik. Dia juga pakai sarung tangan, masker, dan face shield. Sarung tangannya rajin diganti. Ini saya tau karena pas saya masuk, dia lagi habis cuci tangan dan lalu pakai sarung tangan baru.

Nah, diagnosa dokter, kami berdua kena radang tenggorokan. Pulanglah kami setelah menebus resep. Sampai di rumah, langsung makan dan minum obat.

Besoknya saya sudah lebih segeran sehingga bisa pegang hape ... hehe. Saya buka untuk membalas chat2 WA yang menumpuk. Gak terlalu menumpuk sih, biar gaya aja seolah banyak fans, hahaha.

Nah, salah satu teman saya ceritain tentang penyakit saya termasuk gejalanya.

"Wah, Covid itu!" ucapnya yakin.

"Bukan. Radang tenggorokan kata dokter," jawab saya kalem.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline