Berbicara mengenai buku favorit yang saya baca di masa kecil, tak bisa lepas dari penulis buku anak asal Inggris, Enid Blyton.
Saat saya SD di tahun 1980-an, buku-buku anak yang mendominasi toko buku adalah karya beliau. Sebut saja ada serial Lima Sekawan, Pasukan Mau Tahu, Seri Petualangan, Serial Si Badung, Malory Towers, dan masih banyak lagi lainnya.
Pada kesempatan ini, saya akan menceritakan tentang serial Lima Sekawan. Lima sekawan terdiri dari empat anak berusia belasan tahun. Ada Julian, si sulung yang paling bijak dan dewasa; ada Dick, adik Julian yang suka usil; dan ada Anne, si bungsu yang lembut hati.
Di samping mereka bertiga, ada pula George, saudara sepupu mereka. Nama aslinya Georgina, tapi ia benci nama itu dan maunya dipanggil George karena ia adalah gadis yang tomboy dan keras kepala.
Melengkapi kelompok mereka, sebagai kawan yang kelima, ada si Timmy - anjing pintar milik George.
Serial Lima Sekawan terdiri dari 22 buku, dan untuk menyegarkan ingatan teman-teman yang mungkin sehobi dengan saya, akan saya sebutkan satu-satu judul bukunya:
Di Pulau Harta,
Beraksi Kembali,
Minggat,
Ke Sarang Penyelundup,
Berkelana,
Rahasia di Pulau Kirrin,
Memburu Kereta Api Hantu,
Nyaris Terjebak,
Jo Anak Gelandangan,
Rahasia Harta Karun,
Sarjana Misterius,
Dalam Lorong Pencoleng,
Rawa Rahasia,
Menyamarkan Teman,
Melacak Jejak Rahasia,
Ke Bukit Billycock,
Rahasia Logam Ajaib,
Memperjuangkan Harta Finniston,
Karang Setan,
Di Pulau Seram,
Sirkus Misterius.
Nah, judul yang mana yang paling berkesan buat kamu yang suka Lima Sekawan juga?
Menilik dari judul-judul tersebut, sudah terlihat bahwa benang merah cerita Lima Sekawan adalah tentang petualangan. Memang pada umumnya, semua kejadian dalam judul-judul tersebut terjadi saat anak-anak tersebut sedang liburan.
Biasanya mereka berlibur di suatu tempat, lalu secara kebetulan ada kejadian misterius yang terjadi, dan anak-anak cerdas itu terlibat dalam pemecahan kasus misterius tersebut.
Saking berkesannya buku-buku Lima Sekawan ini buat saya, saat saya jalan-jalan ke Gramedia dan menemukan serial ini sudah dicetak ulang, saya membelinya supaya anak-anak juga baca bacaan ibunya tempo doeloe. Sampai saat ini, baru tiga buku yang sudah saya beli - seperti yang terlihat pada ilustrasi artikel ini.