Tiga tahun sudah saya duduk dibangku SMP, akhirnya sekarang saya dapat melanjutkan ke jenjang SMA. Awalnya saya ingin sekolah di SMA 5 namun karena nem saya tidak mencukupi saya beralih ke SMA 8, ternyata satu hari sebelum pendaftaran online ditutup, untu kedua kalinya nem saya tidak mencukupi untuk masuk kesekolah tujuan. Untungnya saya belum mendaftarkan diri ke SMA 8. Jadi saya masih bisa ikut seleksi online SMA negri beberapa kali. Akhirnya saya memutuskan untuk mendaftay di SMA 16, setelah online ditutup nama saya masih tercantum pada urutan 64.
27 juli hari pertama saya menjadi peserta didik baru di SMA 16. Pukul 06.15 saya berangkat dari rumah menaiki sepeda motor diantar mama saya dengan seragam SMP putih biru yang masih saya pakai. Sesampainya di SMA 16 sudah banyak orang yang datang mengenakan baju SMP seperti saya, mereka pun pasti para calon peserta didik baru. Beberapa saat kemudian sya bertemu teman SMP saya bernama Salsabilla Rizki Azizah. Dia bilang dia sudah menemukan ruangannya di gugus H. akhirnya saya juga mencari digugus mana nama saya berada. Dan tidak butuh waktu lama saya sudah menemukan nama saya tercantum digugus B. saya pun bertanya kepada seseorang dimana letak gugus B. ternyata ruangannya tidak jauh dari tempat saya berdiri.
Didepan ruangan gugus B, saya melepas sepatu dan saya melihat ada dua orang yang sepertinya anggota osis sedang berdiri didepan pintu, saya hanya melemparkan senyum kearah mereka dan kemudian masuk kedalam ruangan.
Saat didalam ruangan gugus B saya sempat bingung dimana saya akan duduk. Tapi saat saya melihat keseluruh ruangan, ada satu orang perempuan yang duduk sendiri pada barisan ke tiga dipojok. Akhirnya saya memintanya untuk duduk bersama, dan di-iyakan olehnya. Namanya Melisa Silaban dari SMP 6 Bekasi. Dan ternyata saat saya menengok kebelakang ada dua orang perempuan, yang satu saya kenal namanya Siska Aulia asal sekolah SMP 17 Bekasi sama seperti saya, tapi saya belum kenal dengan yang duduk disebelahnya, dan saya bertanya, ternyata namanya Gina Ayu Fitriyani asal SMP 6 Bekasi.
Tidak lama setelah itu dua orang osis yang berada didepan pintu masuk kedalam ruangan dan memperkenalkan diri. Namanya ka Risma dan ka Davit. Mereka juga menyuruh kami semua mengenalkan diri satu-satu, dan memberitahukan yel-yel gugus B atau juga disebut gugus Bandung. Kami disuruh menghafalkan yel-yel dan satu orang dipilih untuk menjadi pemimpin saat menyanyikan yel-yel. Satu orang laki-laki yang duduk dibarisan depan dipilih untuk menjadi ketua gugus, namanya Idrus asal SMP Jakarta.
Setelah itu kami disuruh berkumpul dilapangan, dan ruangan pun dipidah ke mushola. Dimushola kami diberikan tugas apa saja yang harus dibawa besok. Kami disuruh membuat topi dari bahan bola dan karton bewarna hijau muda, nametag berbentuk orang dengan baju berwarna kuning dan rok berwarna ungu serta bagian kepala yang ditempel foto muka sendiri tanpa kelihatan rambut, tas dari bahan kaos bekas dengan tali dari ban dalem yang dikepang, juga kalung dari sedotan dan tutup botol. Sangat merepotkan sekali belum lagi tali sepatu merah putih dengan motif love dan bintik, kaos kaki full colour, serta rambut yang harus dikonde 4, membuat saya terlihat aneh. Belum sampai diini kami juga harus membawa beberapa makanan yang disampaikan dengan teka-teki yaitu susu ngantuk, wafer sampai tujuan, catburry, dan satu balon gas warna bebas. Saya mengerjakan semua ini dibantu mama saya sampai jam 1 malam sedangkan bahan-bahannya saya beli dengan teman yang masuk SMA 16 juga.
Keesokan harinya tanggal 28 juli 2015 saya bangun lebih pagi dari biasanya karena jarak dari rumah ke sekolah tidak dekat, selain itu rambut saya harus dikonde 4.
Setelah menempuh perjalanan yang agak lama juga sedikit macet, akhirnya saya sampai. Saat pertama memasuki halaman SMA 16 saya diminta mengumpulkan balon yang saya sempat beli dipinggir jalan tadi. Kemudian seluruh peserta MOPDB diminta berkumpul dan bebaris dilapangan sesuai gugus masing-masing, dengan menggunakan atribut yang sudah dibuat untuk menjalankan kegiatan upacara, penyerahan calon peserta didik dan penerbangan balon-balon yang kami bawa tadi. Beberapa calon peserta didik diberikan satu balon untuk diterbangkan bersama balon yang sudah dikumpulkan. Kebetulan saya diberikan satu balon oleh kakak osis.
Selesai upacara kami jalan berbaris untuk memasuki ruangan gugus. Dalam ruangan kami sempat bermain beberapa games dan menyanyikan yel-yel sebelum para kopasus memasuki ruangan. Sebelumnya saya sudah menduga kalau mereka datang untuk mengome-ngomel. Ternyata benar mereka menyuruh murid yang atributnya salah untuk maju kedepan. Saya juga maju kedepan karena saya belum menaruh foto pada bagian wajah. Satu-satu dari kami diomelin dan dibentak-bentak karena atribut yang belum sempurna. Sedangkan yang atributnya sudah merasa sempurna mendapatkan tanda tangan ketua osis yang sangat sulit dimintai tanda tangan. Oh ya sebelumnya kami disuruh membeli buku seharga 7000 rupiah yang berisi susunan panitia MOPDB, yel-yel dan mars SMA 16, dan juga table struktur penguus osis yang harus dimintai tanda tangan minimal 40 tanda tangan. Setelah selesai mengomel mereka menyuruh kami duduk dan kemudian mereka pergi. Menyebalkan memang tapi mau bagaimana lagi.
Sebelum pulang kami diberikan tugas lagi apa saja yang harus dibawa untuk keesokan harinya. Yang harus kami bawa adalah minuman ampas jeruk, ciki preman, dan coklat bakso cina dirak minuman. Setelah itu kami menjalankan upacara penutupan dengan cuaca yang panas. Saya juga sempat minta tanda tangan beberapa osis, sebelum mereka memberikan tanda tangannya mereka juga sempat menyuruh kami untuk melakukan beberapa hal, seperti menyanyi, memberi pertanyaan, sampai menyuruh saya berkenalan dengan laki-laki yang juga peserta MOPDB.
29 juli 2015 adalah hari ketiga kami menjalankan MOPDB. Hampir sama seperti hari kemarin, hanya saja hari ini para peserta tidak boleh membawa kendaraan sepeda motor. Pertama kami semua melakukan upacara dengan masih memakai atribut. Setelah upacara selesai kami jalan berbaris ke ruangan gugus masing-masing saat kami semua sedang asik menyanyikan yel-yel gugus, lagi-lagi para kopasus datang. Dan seperti hari kemarin mereka memarahi para peserta yang atributnya belum lengkap. Saat sudah selesai mereka menyuruh kami yang masih menggunakan atribut salah untuk meminta maaf dan kemudian duduk kembali. Setelah itu kami disuruh para kopasus untuk menyanyikan yel-yel gugus. Saya sempat ditarik oleh salah satu osis karena dia bilang saya meremehkannya pada saat dia sedang berbicara. Saat didepan kelas saya kira awalnya dia tidak benar-benar sedang marah, karena saya juga tidak sengaja membuatnya merasa diremehkan, hanya kesalahan kecil saja. Tapi kemudian ia berbicara dengan nada membentak. Sangat menjengkelkan, apalagi salah satu dari mereka malah asik memotret adegan menyebalkan itu dengan kameranya. Dan bagian terakhirnya saya disuruh minta maaf, dan saya pun meminta maaf karena mau bagaimana lagi saya tidak bisa melakukan banyak hal.