Anak usia 4-5 tahun sangat aktif dan energik. Kemampuan yang di harapkan, dapat dicapai anak usia 4-5 tahun pada aspek perkembangan fisik, yaitu mampu mengelola keterampilan tubuh termasuk gerakan-gerakan yang mengontrol gerakan tubuh, gerakan kasar dan halus serta menerima rangsangan sensorik (panca indra).
Menurut Santrock (1995:225) pada usia 4 tahun, koordinasi motorik halus anak-anak telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat dan pada usia pada usia 5 tahun koordinasi motorik halus akan semakin meningkat. Saputra dan Rudyanto (2005:118) mengatakan bahwa motorik halus adalah kemampuan anak beraktivitas dengan menggunakan otot-otot halus (kecil) seperti menulis, meremas, menggambar, menggenggam, menyusun balok dan memasukkan kelereng. Sumantri (2005:143), mengatakan bahwa motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi dengan tangan, keterampilan yang mencakup pemanfaatan menggunakan alat-alat untuk mengerjakan sesuatu objek.
Demikian pula menurut Bambang Sujiono (2008:12.5) menyatakan bahwa motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang tepat. Oleh karena itu, gerakan ini tidak terlalu membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat. Semakin baiknya motorik halus anak membuat anak dapat berkreasi. Seperti menggunting kertas, menggambar, mewarnai serta mengayam. Namun tidak semua anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan ini pada tahap yang sama.
Pengertian Finger Painting bagi anak usia dini adalah jenis kegiatan membuat gambar yang dilakukan dengan cara menggoreskan adonan warna (bubur warna) secara langsung dengan jari tangan secara bebas diatas bidang gambar, batasan jari disini adalah semua jari tangan, telapak tangan, sampai pergelangan tangan ( Sumanto,2005 ). Finger Painting didefinisikan pula sebagai teknik melukis secara langsung tanpa menggunakan bantuan alat, anak dapat mengganti kuas dengan jari-jari tangannya secara langsung (Pamadi, 2008). Berdasarkan kedua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa Finger Painting adalah melukis secara langsung dengan jari tangan diatas bidang ganbar dengan cara menggoreskan adonan warna (bubur warna) secara bebas. Dalam melakukan Finger Painting, anak dapat merasakan sensasi pada jari karena kegiatan ini langsung menggunakan jari-jari tangan. Pada dasarnya kegiatan Finger Painting sangat mudah dilakukan oleh anak.
Tetapi kenyataannya di TK DIAN EKA WATI Kp. Krapyak No.25 Bintoro Demak pada anak A1 bidang pengembangan terutama motorik khususnya motorik halus masih belum tercapai secara optimal, ini di buktikan dengan 9 anak dari 20 jumlah anak masih belum dapat memegang pensil dengan sempurna. Ini dikarenakan guru terlalu memaksa anak untuk menulis satu halaman tanpa adanya suatu strategi pembelajaran yang menarik bagi anak dalam meningkatan motorik halus. Mereka merasa jenuh dan bosan sehingga perkembangan motorik halus mereka tidak berkembang secara optimal.
Jumlah siswa dikelompok A1 ada 20 anak dan hampir seluruhnya mau untuk melakukan kegiatan bermain Finger Painitng. Tapi sekitar 45% anak masih merasa jijik dan tidak mau untuk memegang dan mengikuti kegiatan Finger Painting. Untuk menyelesaikan masalah ini, maka penulis mencoba untuk mengatasi kesulitan anak dalam hal peningkatan motorik halus melalui Finger Painting.
- Dari hasil pengamatan yang dilakukan dalam pembelajaran Seni di TK DIAN EKA WATI Kp.Krapyak NO.25 Bintoro Demak Tahun Pelajaran 2019/2020 khususnya kelompok A1 dapat diidentifikasi masalah yang terjadi dalam pembelajaran yaitu :
- Hasil belajar anak yang tidak sesuai dengan harapan guru
- Masalah perkembangan anak /perilku belajar anak
- Kurangnya kemampuan motorik halus anak
- Kurangnya kreativitas / Eksplorasi yang dilakukan anak
- Anak merasa kurang tertarik / Merasa bosan
- Adanya anak yang masih jijik dengan cat air
- Anak malas untuk bereksplorasi
- Strategi mengajar guru yang kurang menarik
- Alat yang digunakan guru untuk menggambar kurang menarik
- Bentuk gambar yang dibuat anak sudah ditentukan guru sehingga anak malas untuk bereksplorasi
- Kurangnya variasi dalam pelaksanaan pembelajaran
- Guru kurang memberi motivasi pada anak
- Guru kurang memberi Stimulus untuk melatih kemampuan motorik halus anak
- Dalam penelitian ini akan memberikan manfaat untik siswa, guru, dan sekolah.
- Bagi Anak TK
- Anak menjadi senang.
- Anak dapat berkarya dengan rasa bangga terhadap hasil karyanya.
- Meningkatkan motorik halus anak A1 dalam mengikuti pembelajaran Seni tema Alat Komunikasi dan Tanah Airku di TK DIAN EKA WATI Kp.Krapyak No.25 Bintoro Demak Tahun Pelajaran 2019/2020.
- Meningkatkan motivasi dan eksplorasi anak A1 dalam mengikuti pembelajaran Seni tema Alat Komunikasi dan Tanah Airku di TK DIAN EKA WATI Kp.Krapyak No.25 Bintoro Demak Tahun Pelajaran 2019/2020.
- Bagi Guru Tk
- Dapat menambah wawasan betapa pentingnya memahami karakteristik anak sehingga dapat menentukan metode pembelajaran yang tepat.
- Proses belajar dan hasil kegiatan membentuk guru yang lebih kreatif dalam merancang pembelajaran
- Guru dapat mengelola kegiatan yang menyenangkan untuk anak.
- Guru dapat mengembangkan metode pembelajaran menjadi lebih komunikatif, integratif dan menyenangkan
- Guru dapat meningkatkan keprofesionalannya dalam mengajar
- Bagi Sekolah
- Memberikan masukan bagi peningkatan mutu pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
- Memajukan sekolah dan mendorong guru-guru mengembangkan wawasan profesionalnya.
- Meningkatkan kualitas guru.
- Meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.
- Meningkatkan prestasi anak dan prestasi sekolah
- Meningkatkan profesionalisme guru sehingga diharapkan mampu menyalurkan ide-ide barunya guna peningkatan kualitas dunia pendidikan di TK.
Benyamin Bloom menyatakan bahwa rentang penguasaan psikomotorik ditunjukkan oleh gerakan yang kaku sampai sampai pada gerakan yang lancar atau luwes. Ada lima kategori dari tingkat rendah sampai tingkat yang paling tinggi sebagai berikut:
- Imitation (Peniruan)
Imitation adalah keterampilan untuk menentukan suatu gerakan yang telah dilatih sebelumnya.
- Manipulation (Penggunaan konsep)
Manipulation adalah kemampuan untuk menggunakan konsep dalam melakukan kegiatan. Kemampuan ini juga sering disebut sebagai kemampuan manipulasi
- Presition (Ketelitian)
Presition adalah kemampuan yang berkaitan dengan gerak yang mengindikasikan tingkat kedetailan tertentu
- Articulasion (Perangkaian)
Articulasion adalah kemampuan untuk melakukan serangkaian gerakan secara koordinasi antar organ tubuh, saraf, dan mata secara cernat
- Naturalization (Kewajaran/kealamiahan)
- Naturalization adalah kemampuan untuk melakukan gerak secara wajar/luwes.