EVALUASI PEMBELAJARAN DAN PROGRAM BACA TULIS AL-QUR'AN DI RA BABUSSALAM
Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan informasi terukur sejauh mana tujuan tercapai. Belajar adalah proses belajar mengajar oleh guru dan siswa dalam situasi untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan evaluasi pembelajaran merupakan kegiatan kolektif Informasi atau penilaian untuk memantau pelaksanaan kegiatan pembelajaran mengajarkan seberapa jauh itu telah dicapai.
Sehingga informasi tersebut dapat ditemukan Efisiensi dan kualitas proses yang kemudian menjadi hal yang esensial mengambil tindakan lebih lanjut (uswatun hasanah:2018). Metode pembelajaran Al-Qur'an adalah proses mengajarkan inisiasi Al-Quran di tingkat satu yang bertujuan agar anak mengenal huruf dengan tanda suara atau tanda bunyi .
Tes dan pengukuran berperan penting dalam pelatihan, sehingga perlu untuk diperhatikan karena hasil penilaian sangat penting dalam menetapkan tujuan yang berbeda,seperti pengambilan keputusan seleksi, penempatan, yperamalan, pengembangan kurikulum untuk meningkatkan belajar-mengajar dan akuntabilitas pelaksanaan program pelatihan.
Berbicara tentang tentang Pendidikan, tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan untuk memprediksi dan mendiagnosis kesulitan belajar siswa(zulkifli matondang:2021). Dari penjelasan diatas yang menjadi bahasan dasar terkait riset mini ini yakni terkait evaluasi pembelajaran dan juga program baca tulis al-quran. Sekolah yang dijadikan tempat riset yakni di RA Babussalam krian sidoarjo, pada tanggal 21 desember 2022. Alasan dan tujuan melakukan evaluasi ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem evaluasi baca tulis Al-Qur'an dan juga bagaimana penerapannya dalam sekolah.
Pada sekolah RA Babussalam ini selain menerapkan pembelajaran umum juga menerapkan pembelajaran baca tulis qur'an, di mana dalam penerapannya mereka memberikan materi buku yang berbeda. Kelas A menggunakan buku al-quran dan jika kelas B menggunakan buku iqro'. Dan di saat siswa mengerjakan sudah mendapatkan buku paket sendiri-sendiri jadi anak yang kurang akan mendapat tambahan pengajaran. Karena untuk baca nya anak-anak dipanggil satu-satu,dan untuk menulisnya secara bersama-sama guru akan keliling dan memeriksa setiap kali guru menjelaskan seperti jika huruf a menulisnya harus lurus dengan harokat fathah diatas.
Selain pembelajaran baca tulis al-qur'an, di RA Babussalam juga menerapkan progam at-tartil. Program ini juga memiliki 2 tingkatan di A dan di B. Untuk penerapan program ini ada 3 guru khusus yang akan mengajar. Terkait dengan metode yang dapat digunakan dalam Belajar Al-Qur'an ini adalah melalui metode Iqro', Tilawati, Baghdadiyah, Qiraati, al-Barqi, Nahdliyah dan lain-lain.
Pada awal pelaksanaan program anak di ajak keluar kelas dan duduk di halaman depan kelas. Tetapi penerapan ini tidak berlangsung lama karena kurang efektif sebab anak-anaknya tidak bisa diam dan fokus dalam mengikuti program ini, lalu guru di RA ini memutuskan untuk mengevaluasi kembali terkait tempat pelaksanaan program ini. Dan diputuskan bahwa pembelajaran baca tulis al quran dapat menjadi lebih efektif jika dilakukan di dalam kelas.
Saat proses pembelajaran baca tulis al quran anak dipanggil satu-satu untuk maju kedepan jadi sistemnya face to face, tidak bersama-bersama. Jadi bukan yang seperti membaca bersama yang secara bersamaan anak akan membaca a ba ta sta, tetapi anak maju dan langsung membaca di depan guru. Setelah mengajar anak dengan face to face guru akan mengetahui anak yang masih kesulitan dalam program ini dan nantinya anak akan mendapatkan pendampingan khusus. ( iki bisa ditambai mane terkait pengevaluasian program dan ke efektifannya )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H