Lihat ke Halaman Asli

Peta Kita

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seberapa panjang kita mencoba menarik garis lurus pada tepian..?
kemudian..
mulai memoles kedalamanan dengan tangisan penderitaan..!
seberapa luas kita mampu merekah luas pada tiap perjalanan..?
Tetapi....
menabur benih2 kebencian disertai bongkah dendam tak berkesudahan.

Kita ternyata tak pernah mampu, menyelesaikan lukisan sang waktu,
juga perjalanan panjang bernama “hidupmu-hidupku”..
yang panjang terentang dari barat ke timur,dari utara ke selatan,
yang luasnya sejauh hati serta pemikiran..

karena kita ternyata hanya tonggak2 kelabu,
pada senja hari menjelang malam menari.

Biarlah kita ringkaskan semua cerita..
Tanpa harus mencatatkannya pada buku kenangan kita.
meski hati kita kian terburai pecah,
bersama kaki yang kian lelah..

Tanpa warna..
Tanpa garis..
Tanpa lengkungan..
Tanpa bentuk..
Rupa gambar peta kebersamaan kita..
yang tergantung pada dinding hati..
Kala adamu tak teraih !



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline