Adalah hashtag atau tagar yang dipergunakan para warga net atau netizen Jogjakarta dalam menyebarkan informasi tentang Bincang Santai Polri/Polda DIY dengan tema membangun budaya positif dalam bermedia sosial.
Alhamdulillah saya menjadi salah satu warga net yang mendapat undangan dari Humas Polda DIY dalam acara yang berlangsung pada hari Rabu, 26 Juli 2017, di Peony Restaurant Rich Sahid Hotel, Yogyakarta.
Senang juga bisa berkesempatan hadir di acara dengan narasumber: Divhumas Polri, Kepala Biro PID Div Humas Polri Brigjen Pol Drs. Adnas, M.Si., Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta Brigjen Pol Drs. Ahmad Dofiri, M.Si., Setditjen Aplikasi dan Informatika Kemenkominfo Mariam F. Barata, dan Naumi Lania dari Komnas Perlindungan Anak.
Saat tiba di Sahid Rich Hotel, sudah banyak warga net Yogyakarta yang hadir. Juga perwakilan dari berbagai komunitas yang ada di Yogyakarta, salah satunya adalah Info Cegatan Yogya, yang sedang ngehits itu.
Bincang Santai yang diawali dengan makan malam bersama itu, sekitar pukul 20.00 memulai perbincangan.
Menurut Brigjen Pol Drs Adnas, M.Si., selaku perwakilan dari Kadiv Humas Polri, bincang santai ini diselenggarakan bukan sekedar mengedukasi tentang penggunaan media sosial agar informasi yang didapat menyebar luas dengan positif, juga karena netizen yang berada di Yogyakarta itu istimewa, solid dan antusias.
"Dalam menyebarkan informasi di media sosial adalah hal yang wajib informasi tersebut akurat, utuh, sumbernya jelas dan dapat dipertanggungjawabkan," tegas Adnas.
Perbincangan makin seru ketika Kapolda DIY Brigjen Pol Drs. Ahmad Dofiri dengan gaya santainya mengungkapkan pengalamannya dalam berinteraksi dengan netizen, khususnya Netizen Yogyakarta.
Menurut Kapolda DIY, Yogyakarta nomor 3 dalam produksi konten, setelah Jakarta dan Bandung. Namun konten yang diproduksi itu 50 % adalah konten hoax. Konten yang tidak bisa dipercaya.
Ilpengtek Maju, Tapi Peradaban Mundur, Kenapa?
Saat ini, kita hidup di dua dunia. Dunia Nyata dan Dunia Maya, yang tata krama, sopan santun, guyup, rukun, gotongroyong, sudah berkurang.