Pendahuluan
Penulis mengambil objek pada Klinik Pratama Parama Satwika, yang beralamat di Krapyak Triharjo, Kec. Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55514, pemilik klinik yaitu Pemerintah, dengan Jumlah SDM 15 Orang, yang menjalankan Bidang Bisnis Kesehatan yaitu Pelayanan Kesehatan Umum.
Kepuasan kerja karyawan dilingkungan Klinik Pratama Parama Satwika merupakan ukuran dari tingkat kepuasan karyawan dengan jenis pekerjaan melayani masyarakat umum yang berkaitan dengan sifat dari tugas pekerjaan yang dilaksanakan untuk pelayanan kesehatan umum, hasil kerja yang dicapai karyawan, bentuk pengawasan yang diperoleh didalam lingkungan maupun rasa lega dan perasaan suka terhadap pekerjaan yang ditekuninya.
Kepuasan kerja sangat penting bagi karyawan agar tetap bahagia dalam melakukan sebuah pekerjaan dan dapat memberikan level terbaik dalam setiap perilaku pekerjaan. Karyawan yang puas adalah karyawan yang sangat loyal terhadap organisasi dan berpegang teguh bahkan dalam skenario terburuk perusahaan sekalipun. Karyawan tidak bekerja karena paksaan apa pun tetapi karena mereka bermimpi membawa organisasi ke tingkat yang lebih baik.
Karyawan harus bersemangat terhadap pekerjaan yang dijalani, gairah akan datang hanya ketika karyawan puas dengan pekerjaan dan organisasi secara keseluruhan. Kepuasan karyawan mengarah pada suasana positif di lingkungan kerja. Menurut Robbins dan Judge (2013:108) Secara spesifik mendeskripsikan kepuasan kerja sebagai perasaan positif seseorang atas pekerjaannya yang diperoleh dari suatu evaluasi terhadap karakteriskik kepuasan itu sendiri.
Pembahasan 1
Menurut Nuraini (2013: 114) kepuasan kerja adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan yang memperoleh pujian, hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan dan suasana lingkungan kerja yang baik.
Menurut Sudaryo et al, (2018:93) Indikator untuk mengukur kepuasan kerja yaitu, kemangkiran atau ketidakhadiran, keinginan pindah, kinerja pegawai, rekan kerja dan kenyamanan kerja pegawai. Sedangkan menurut Afandi, (2018:82) indikator kepuasan kerja diantaranya adalah pekerjaan, upah, promosi, pengawas dan rekan kerja.
Kemudian menurut Menurut Afandi (2018: 74) arti penting dari kepuasan kerja yaitu adanya sikap yang positif dari tenaga kerja meliputi perasaan dan tingkah laku terhadap pekerjaannya melalui penilaian salah satu pekerjaan sebagai rasa menghargai dalam mencapai salah satu nilai-nilai penting pekerjaan.
Menurut Munandar 2001, Dalam (Ariati, 2010) Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah imbalan, promosi, rekan kerja, supervisi, danpekerjaan itu sendiri. Hamali (2016: 205-206) mengemukakan bahwa ada 2 (dua) faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu:
- Faktor karyawan, yaitu kecerdasan (IQ), kecakapan khusus, umur, jenis kelamin, kondisi fisik, pendidikan, pengalaman kerja, masa kerja, kepribadian, emosi, cara berfikir, persepsi, dan sikap kerja.
- Faktor pekerjaan, yaitu jenis pekerjaan, struktur organisasi, pangkat (golongan), kedudukan, mutu pengawasan, jaminan finansial, kesempatan promosi jabatan, interaksi sosial, dan hubungan kerja.