Lihat ke Halaman Asli

Indah Fermatasari

Kepala UPTD SMP Negeri 3 Bakam

Peran Coaching dalam Pemimpin Pembelajaran

Diperbarui: 20 Juli 2024   18:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setelah mempelajari alur MERDEKA di Modul 2.3 Coaching dalam Supervisi Akademik saya menyadari bahwa sebagai guru saya dapat memiliki peran sebagai Coach bagi rekan guru lain dan murid di satuan pendidikan. Tentunya dengan paradigma dan berpikir prinsip coaching rekan di sekolah terutama guru akan terbantu dalam hal percakapan masalah. 

saya juga sangat senang karena dapat berlatih dengan rekan CGP di Ruang Kolaborasi pada  16 Juli 2024, pada saat latihan Coaching saya menjadi paham bahwa prinsip coaching yang perlu dilatih adalah Kompetensi Precence, Mendengar aktif dan mengajukan pertanyaan berbobot.

pada saat kegiatan Demonstrasi Kontekstual saya sangat bersemangat karena salah satu rekan CGP saya saat praktik Coaching memilih mengembangkan kompetensi Coaching hadir utuh. Praktik ssebagai supervisor ini menjadi pengalaman yang sangat menarik, saya ingat kembali kompetensi coaching precence / hadir utuh sangat penting dilakukan agar kompetensi coaching mendengarkan aktif dan mengajukan pertanyaan berbobot dengan mengajukan pertanyaan terbuka akan lebih dapat ditingkatkan, Yang menarik adalah kekita praktik Supervisor saya dapat mengobservasi area yang dikembangkan oleh CGP yang berperan sebagai coach, dan pertanyaan terbuka sesuai dengan petunjuk LMS Demonstrasi Kontekstual.

Saya menyadari bahwa pada modul sebelumnya tentang pembelajaran sosial emosional penting untuk hadir utuh / precence sebagai coach dan atau supervisor dapat berlatih mindfullness, salah satunya dengan teknik STOP.  saya meyakini bahwa jika seorang pemimpin pembelajaran sering berlatih mindfullness pada saat melakukan percakapan coaching akan lebih maksimal kompetensi precence.

Seperti paembelajaran berdiferensiasi, saya menyadari bahwa bakat minat dan gaya belajar murid berbeda beda, setelah saya melakukan sesi coaching bersama rekan guru di sekolah, dengan supervisi pola coaching kualitas pembelajaran akan meningkat, selain guru dapat mengembangkan kompetensi guru dalam menerapkan pemebelajaran berdiferensiasi konten.

sebagai guru tentunya keterampilan coaching sangat penting dimiliki oleh pemimpin pembelajaran. dengan mengetahui dan melakukan [raktik coaching di sekolah , saya sebagai guru akan memaksimalkan potensi rekan guru dan murid dengan menggali potensi yang ada ,komunikasi lebih memberdayakan. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline