Lihat ke Halaman Asli

Indah Fauziah

Mahasiswi

Antara Bahasa Arab, Nahwu, dan Sharaf

Diperbarui: 6 Oktober 2019   16:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: iilsa.com

Apa sih ilmu nahwu itu? Apa sih ilmu sharaf itu? lalu apa hubungannya dengan bahasa Arab? nah di artikel kali ini, penulis akan menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar itu. Nahwu dan Sharaf adalah dua ilmu yang harus dikuasai untuk memahami bahasa Arab. Sebagai seorang muslim, kita harus memahami bahasa Arab. mengapa begitu? karena kitab suci kita adalah Al-Qur'an yang berbahasa Arab. Pelajarilah bahasa Arab karena itu adalah bagian dari agamamu, yakni islam.

Pada awalnya bahasa Arab terdahulu tidak mengenal harakat (fathah, kasrah, dan dhammah) maupun titik. Hal ini sangat menyulitkan untuk membacanya, termasuk orang Arab sendiri kesulitan. Kemudian bahasa Arab berkembang, mulai diberi titik. Sehingga antara huruf hijaiyah yang satu dengan yang lainnya bisa dibedakan secara visual. Namun untuk sebagian kalangan, membacanya tetap saja sulit. Apakah dibaca fathah, kasrah, atau dhammah. Disinilah kedua ilmu ini yakni Nahwu dan Sharaf berperan. 

Apa itu ilmu Nahwu? Secara literatur, ilmu Nahwu didefinisikan sebagai "ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip untuk mengenali kalimat-kalimat bahasa Arab dari sisi i'rab dan bina'-nya" (Jami'ud Durus, Syaikh Musthafa). Namun sederhananya adalah dengan ilmu Nahwu kita bisa mengetahui bagaimana menbunyikan bagian akhir dari suatu kata dalam struktur kalimat. Contoh: Alhamdu Lillahi Rabbil 'Aalamiin. Mengapa huruf dal pada kata Alhamdu dibaca dhammah (du), bukannya kasrah (di), atau fathah (da)? Karena struktur kata Alhamdu berperan sebagai mubtada', hukum mubtada' ialah dibaca rafa', yang ketika di awal kalimat ia harus dibaca dhammah. Maka dengan Nahwu, kita bisa memahami bagaimana membaca bagian akhir suatu kata dalam struktur kalimat. Lalu bagaimana kita bisa membaca huruf pada awal atau pertengahan kata jika nahwu hanya membahas cara membaca harakat akhir kata saja? Disinilah ilmu Sharaf berperan.

Apa itu ilmu Sharaf? Secara literatur, ilmu Sharaf adalah "Ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip untuk mengenal pola-pola kalimat dan kondisi-kondisinya" (Jami'ud Durus, Syaikh Musthafa). Namun sederhananya adalah dengan ilmu Sharaf kita bisa mengeahui pola kata, karena setiap kata dalam bahasa Arab  memiliki pola. Contohnya kata "Ma-saa-jida" yang pola katanya adalah "Ma-faa-i-la". Dengan memahami satu pola, kita bisa mengetahui bagaimana cara membaca kata-kata lain yang memiliki kesamaan bentuk dan pola. Pola kata ini disebut wazan. Melalui ilmu Sharaf juga kita bisa mengetahui asal atau bentuk asli dari kosakata-kosakata. Adapun untuk membaca harakat akhirnya, kita kembalikan pada kaidah-kaidah Nahwu.

Di kalangan pesantren terdapat istilah bahwa Nahwu adalah bapak dan Sharaf adalah ibunya. Maksudnya adalah ilmu Nahwu berperan untuk mengarahkan bagaimana seharusnya suatu kata dibunyikan. Seperti layaknya seorang bapak yang berperan dalam meluruskan kesalahan, mendidik dan mengarahkan. Sedangkan ilmu Sharaf dianalogikan dengan ibu karena dari ilmu Sharaf-lah terlahir beragam kosakata yang sesuai polanya masing-masing.

Seperti layaknya seorang ibu yang berperan melahirkan anak-anak. Untuk memahami gramatika bahasa Arab, setidaknya harus memahami dua bidang ilmu ini. Karena selanjutnya Nahwu dan Sharaf sebagai modal untuk memahami ilmu gramatika bahasa Arab lainnya, seperti ilmu badi, ma'ani, dan bayan, atau yang lebih dikenal dengan ilmu Balaghah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline