Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa Pertanian nja Melakukan Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Produk Olahan dari Pinang Muda

Diperbarui: 20 November 2024   04:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama pelatihan pembuatan olahan dari pinang (sumber:Tim Publikasi dan Dokumentasi Pro-IDE HIMAE 2024)

Mahasiswa Universitas Jambi melalui Tim Pro IDE HIMAE (Himpunan Mahasiswa Agroekoteknologi) sukses melaksanakan pelatihan diversifikasi olahan pinang pada Kamis, 14 November 2024 di Gedung PGRI Koordinator Wilayah Pendidikan. 

Kegiatan ini diikuti oleh Perangkat Desa, ibu-ibu PKK, pengurus BUMDes, Badan Penyuluh Pertanian (BPP) dan warga desa.  Pelatihan ini bertujuan mengubah hasil panen pinang yang melimpah menjadi produk bernilai tinggi, sekaligus menjadikan olahan pinang sebagai ciri khas yang dapat meningkatkan daya tarik dan perekonomian warga Desa Sido Mukti.

Dalam pelatihan ini, peserta diajarkan cara pengolahan pinang menjadi produk olahan yaitu permen, dodol dan minuman pinang. Selain itu, peserta juga diajarkan teknik pengemasan yang menarik, serta strategi pemasaran agar produk dapat bersaing di pasaran. Langkah ini diharapkan mampu membuka peluang usaha baru bagi warga dan meningkatkan pendapatan.

Para peserta menyambut pelatihan ini dengan antusias. Mereka merasa keterampilan baru ini tidak hanya bermanfaat secara ekonomis, tetapi juga mendorong inovasi lokal yang sebelumnya belum pernah dikembangkan. Salah satu peserta dari PKK menyampaikan bahwa produk olahan seperti ini bisa menjadi andalan untuk meningkatkan ekonomi keluarga.

Demonstrasi pembuatan produk olahan permen dari pinang muda (sumber:Tim Publikasi dan Dokumentasi Pro-IDE HIMAE 2024)

Ketua Tim Pro IDE HIMAE, Djames Wana Pratama, menyampaikan harapannya agar produk diversifikasi ini dapat menjadi ikon Desa Sido Mukti. “Kami ingin produk-produk olahan ini tidak hanya menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat, tetapi juga dikenal sebagai ciri khas desa yang membanggakan,” ujarnya. Pelatihan ini menjadi bukti bahwa dengan kreativitas, hasil pertanian sederhana dapat diubah menjadi produk berkualitas tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline