Lihat ke Halaman Asli

Indah Fajriyani

Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah

Manfaat Algoritma Instagram: Menggali Passion dan Potensi Generasi Milenial

Diperbarui: 27 Oktober 2023   08:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering


Dikalangan muda mudi sekarang ramai membincangkan mengenai self defelopment dan meningkatkan diri melalui konten konten Instagram, di era dimana teknologi dan media sosial mendominasi interaksi sosial, algoritma Instagram memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan pribadi generasi ini. karena pada era milenial ini kaum muda mudi sudah tidak bisa dilepaskan dari media sosial salah satunya Instagram. 

Algoritma Instagram telah menjadi bagian integral dari pengalaman digital generasi milenial, memainkan peran penting dalam menghubungkan mereka dengan konten yang relevan. Meski kerap kontroversial, namun ada manfaat signifikan yang bisa didapat dari penerapan algoritma ini, terutama dalam konteks pengembangan passion pribadi. Algoritma Instagram membantu generasi milenial mengeksplorasi berbagai macam konten sesuai minat dan kesukaannya. Dengan menggunakan teknologi pembelajaran mesin, algoritme ini secara cerdas menganalisis perilaku online pengguna dan menyajikan konten yang sesuai. Hal ini membuka peluang bagi mereka untuk mendalami berbagai bidang, mulai dari seni hingga olah raga, memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan. 

Algoritma Instagram memungkinkan generasi milenial menemukan konten yang sesuai dengan minat dan hobinya. Dengan menganalisis data perilaku pengguna, algoritme dapat menyarankan akun dan konten yang relevan, membantu individu mengeksplorasi dan mengembangkan passion dan potensi yang mereka inginkan. Dalam algoritma instagram pada dasbor profesional kita juga bisa melihat kemampuan kita bertambah atau menurun melalui konten yang kita buat, dengan cara melihat insight, dalam insight kita bisa melihat akun yang dijangkau, akun yang ber interaksi jumlah pengikut berkurang atau bertambah dan juga jadwal konten yang dimuat relevan pada jam jam tertentu. 

Selain itu, algoritma Instagram menciptakan lingkungan di mana generasi milenial dapat terhubung dengan komunitas serupa yang memiliki minat serupa. Komunitas yang berani ini memungkinkan pertukaran ide, inspirasi dan dukungan antara individu-individu yang berpikiran sama. Seperti si A berminat dengan Public Speaking dan si A senantiasa meserching tenteng konten Public Speaking maka secara tidak langsung beranda atau reels yang ada pada explore instagram si A mengenai konten konten Publc Speaking yang mana dalam hal tersebut lama kelaman akan membuat seorang tersebut menjadi cenderung lebih ingin tau dan mencari informasi mengenai public speacing engan cara memfollow atau menacri komunitas komunitas pada isntgram dan menjalin sebuah hubngan komunikasi dimedia sosial dan Dengan demikian, algoritma ini tidak hanya menyediakan akses terhadap konten yang relevan, tetapi juga membentuk jaringan sosial yang kuat untuk mendukung pengembangan passion. 

Kemudian melalui fitur eksplorasi, algoritma membuka pintu untuk mengeksplorasi berbagai bidang dan kreativitas. Generasi milenial dapat menemukan konten yang mungkin tidak mereka ingat sebelumnya, sehingga menginspirasi mereka untuk mengembangkan minat baru atau mengasah keterampilan yang sudah ada. Dalam hal ini biasanya muda mudi pada zaman sekarang sangat antusias dengan trend trend terbaru dan bisa dikatakan sebagai FOMO atau tidak ingin tertinggal, hal tersebut bisa menjadi opsi dalam membentuk sebuah kreativitas yang dimiliki oleh seseorang dalam meningkatkan passion diri. Namun, meskipun algoritma Instagram memberikan manfaat yang besar, namun dampak negatifnya juga perlu diwaspadai. 

Algoritma yang cenderung menampilkan apa yang sesuai dengan preferensi saat ini dapat menciptakan “gelembung informasi” konten, di mana pengguna menerima ide dan pandangan yang telah mereka setujui dalam hal ini di mana individu hanya terpapar pada pandangan dan opini yang sejalan dengan kepercayaan mereka sendiri. Hal Ini dapat menghambat pertumbuhan intelektual dan emosional. Oleh karena itu, penting bagi generasi milenial untuk tetap terbuka terhadap keberagaman dan meningkatkan kesadaran terhadap konten yang mungkin tidak terpapar algoritma, generasi milenial perlu aktif mencari variasi dalam konten yang mereka konsumsi. 

Secara keseluruhan, algoritma Instagram meski memiliki pro dan kontra, namun mampu memberikan kontribusi positif dalam mengembangkan passion generasi milenial. Pengguna perlu memahami cara mengelola penggunaan platform ini untuk memastikan mereka tetap terhubung dengan berbagai ide dan inspirasi dengan cara tidak hanya berfokus dalam algoritma saja tetapi berfokus juga pada pasaran sebuah konten media dengan mengeskplore dan juga memilah dan meilih konten yang sekiranya relevan dengan passion yang ada ppada diri sendiri dan tidak memaksakan kehendak dengan menjadikan diri sebagai orang lain , sehingga dapat membentuk pengembangan pribadi yang holistik (mampu menemukan makna hidup agar hidupnya bermakna, bahagia dan sejahtera). 

Kesimpulannya, algoritma Instagram mempunyai peranan penting dalam pembentukan dan perkembangan dalam mengembangkan passion generasi milenial. Dengan membantu mereka menemukan konten yang relevan, terhubung dengan komunitas yang berpikiran sama, dan menginspirasi kreativitas, algoritme ini menjadi alat yang ampuh untuk pertumbuhan pribadi. Namun, penting juga bagi pengguna untuk menggunakan platform ini dengan bijak dan memastikan bahwa mereka tetap terbuka terhadap beragam perspektif untuk mencapai pembangunan yang seimbang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline