Lihat ke Halaman Asli

Indah Fajar Wati

Mahasiswa Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang

Disharmonisasi dalam Keluarga akibat Krisis Ekonomi di Era Pandemi Covid 19

Diperbarui: 3 Juli 2021   00:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Covid-19 masih menjadi masalah yang sangat serius bagi masyarakat global saat ini. Wabah yang menyerang saluran pernafasan ini telah menelan jutaan korban jiwa karena penularannya yang sangat cepat. Pemerintah telah mensosialisasikan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Pemerintah sangat berharap masyarakat dapat menerapkan 3M dengan disiplin untuk memutus penyebaran Covid-19 dan agar pandemi segera berakhir.

Tidak hanya dalam aspek kesehatan masyarakat, Covid-19 juga berdampak pada segala aspek kehidupan seperti aspek agama, pendidikan, pariwisata, politik, ekonomi, bahkan keluarga. Pemerintah telah menerapkan pembatasan sosial untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 dan pembatasan tersebut telah menyebabkan kerugian ekonomi secara nasional. Berkurangnya aktivitas di luar rumah menyebabkan pendapatan ekonomi supir angkot, driver ojek, pedagang, dan profesi lainnya menurun drastis karena kehilangan banyak pelanggannya.

Namun pembatasan sosial dianggap kurang efektif dalam mencegah penularan Covid-19 sehingga pemerintah pusat menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB dengan melarang sebagian besar Industri untuk beroperasi dan hal ini menimbulkan kerugian ekonomi (Hadiwardoyo, 2020). Beberapa perusahaan juga terpaksa memutuskan hubungan kerja dengan karyawan-karyawannya, oleh karena itu tingkat pengangguran pada masa pandemi naik dan menyebabkan krisis ekonomi.

Pandemi Covid 19 juga mendorong terjadinya konflik di dalam keluarga terutama karena adanya permasalahan ekonomi sehingga menimbulkan konflik lain seperti kekerasan dalam rumah tangga hingga perceraian. Selama pandemi perceraian meningkat sebesar 5 persen (Tristanto, 2020). Hal tersebut membuktikan bahwa disharmonisasi keluarga terjadi dan mengalami peningkatan dimasa pandemi ini. Disharmonisasi keluarga terjadi apabila keluarga tidak dapat menjalankan fungsi dan perannya dengan baik.

Disharmonisasi Keluarga adalah kondisi dimana retaknya struktur peran sosial dalam suatu unit keluarga yang disebabkan satu atau beberapa anggota keluarga yang gagal menjalankan kewajiban mereka sebagaimana mestinya( Nasaruddin, 2018). Dishamonisasi keluarga dapat terjadi karena faktor internal atau eksternal. 

Faktor internal adalah faktor yang muncul dari diri individu anggota keluarga seperti minimnya pengetahuan tentang membangun rumah tangga yang baik. Dan faktor eksternal adalah faktor yang muncul dari luar seperti masalah pendidikan, ekonomi, dan lain sebagainya. Krisis ekonomi yang terjadi di era pandemi Covid 19 ini merupakan faktor eksternal dari disharmonisasi keluarga. Dimana banyak orang yang kehilangan pekerjaan dan tidak dapat menjalankan dengan baik fungsi dan perannya di dalam keluarga.

Untuk menghindari disharmonisasi di dalam keluarga, penulis menyarankan bagi semua pasangan suami istri untuk saling memahami, mengalah, dan memaafkan satu sama lain terurama di dalam situasi sulit seperti ini. Selain itu, pasangan suami istri juga harus berusaha untuk selalu berkata lembut dan hindari berdebat dalam berdiskusi untuk menghindari konflik dalam keluarga.

Daftar Pustaka

Hadiwardoyo, W. (2020). Kerugian Ekonomi Nasional Akibat Pandemi Covid-19. Baskara: Journal Of Business And Entrepreneurship, 2 (2). Retrieved from https://jurnal.umj.ac.id/index.php/baskara/article/view/6207/4026

Tristanto, A. (2020). PERCERAIAN DI MASA PANDEMI COVID-19 DALAM PERSPEKTIF ILMU SOSIAL. Sosio Informa Vol. 6 No. 03. Retrieved from http://ejournal.kemensos.go.id/index.php/Sosioinforma/article/view/2417

Nasaruddin, dkk. (2018). PEMILIHAN KEPALA DAERAH DAN DISHARMONISASI KELUARGA (Studi Kasus Pada Pilkada Kabupaten Muna Barat Tahun 2017). Neo Societal, Vol. 3 No. 1. Retrieved from http://ojs.uho.ac.id/




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline