Tipologi memiliki dua kata dasar, yaitu "Tipo" dan "Logi," yang berasal dari "tipe" dan "logos." Tipe adalah representasi gaya atau model sedangkan Logos merupakan Ilmu. Tipologi merupakan sebuah bidang ilmu yang memusatkan perhatiannya pada pengelompokan berdasarkan jenis atau kategori. Fokus utamanya adalah untuk menjelaskan variasi dalam struktur dunia. Tipologi adalah pengetahuan yang mencoba mengklasifikasikan individu ke dalam kategori-kategori tertentu berdasarkan berbagai faktor seperti ciri-ciri fisik, psikologis, pengaruh dominan, nilai-nilai budaya, dan aspek lainnya.
Bobbi DePorter & Mike Hernacki menguraikan bahwa "Tipologi pembelajaran adalah teknik yang digunakan untuk memfasilitasi proses pembelajaran dan bagaimana individu mengambil, mengatur, serta mengolah informasi tersebut." M. Joko Susilo juga mencatat bahwa "gaya belajar adalah cara yang umumnya dipilih oleh seseorang untuk menerima dan mengolah informasi yang diterimanya dari lingkungan." Selain itu, dia menjelaskan bahwa gaya belajar seringkali didefinisikan sebagai metode yang digunakan untuk mempermudah proses pembelajaran.
Gaya belajar merujuk pada preferensi dalam cara belajar yang lebih disukai oleh mahasiswa. Menurut Hamzah yang dikutip dalam Yusri (2017), ia menjelaskan bahwa "Ada beberapa jenis gaya belajar yang dapat kita amati dan mungkin kita ikuti jika kita merasa sesuai dengan gaya tersebut, termasuk di antaranya: gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik."
1. Gaya Belajar Visual
Gaya belajar visual adalah tipe belajar di mana penglihatan atau mata memainkan peran utama. Gaya belajar visual menekankan pada kejelian penglihatan. Dalam konteks ini, bukti-bukti konkret harus disajikan terlebih dahulu agar siswa dapat memahaminya. De Porter (2009) menjelaskan bahwa individu yang memiliki gaya belajar visual cenderung memiliki kemampuan mengeja yang baik dan mampu menggambarkan kata-kata yang sesungguhnya berada dalam pikiran mereka. Metode pengajaran yang sesuai untuk gaya belajar ini sebaiknya lebih fokus pada demonstrasi yang melibatkan gerakan serta penggunaan objek-objek yang terkait dengan materi pelajaran.
Ciri-Ciri Gaya Belajar Visual:
a. Biasanya lebih memperhatikan guru selama proses pengajaran, termasuk ekspresi wajah, gerakan, dan ucapan guru.
b. Bukan pendengar yang baik mendengarkan saat berkomunikasi.
c. Seringkali menunggu petunjuk dari teman-teman sebelum melakukan tindakan sendiri setelah diberikan instruksi.
2. Gaya Belajar Auditorial
Gaya belajar auditorial, yang sering disebut sebagai "Pembelajar Auditori," menitikberatkan pada kemampuan pendengaran sebagai alat utama dalam memahami dan mengingat informasi. Dalam gaya belajar ini, pendengaran menjadi aspek yang sangat penting dalam proses penyerapan pengetahuan. Dengan kata lain, prosesnya dimulai dengan mendengarkan, sehingga informasi dapat diingat dan dipahami dengan lebih baik. Karakteristik utama individu yang menggunakan gaya belajar ini adalah ketergantungan pada pendengaran sebagai metode utama untuk memperoleh informasi, dan kedua, mereka mungkin menghadapi kesulitan dalam memahami materi yang disajikan dalam bentuk tulisan secara langsung.
Ciri-Ciri Gaya Belajar Auditorial:
a. Dapat dengan mudah memahami bahan pelajaran melalui metode pendengaran.
b. Merasa senang saat berbicara, mendengarkan cerita, dan terlibat dalam diskusi.
c. Tidak menyukai kebisingan di kelas karena akan mengganggu konsentrasi.
3. Gaya Belajar Kinestetik
Gaya belajar kinestetik adalah cara belajar di mana individu lebih efektif dalam mengingat dan memahami materi pembelajaran dengan melibatkan interaksi fisik, gerakan tubuh, atau pengalaman langsung dengan objek atau materi pelajaran.
Ciri-Ciri Gaya Belajar Kinestetik:
1. Cenderung lebih menyukai aktivitas fisik atau praktik.
2. Dapat lebih baik memahami materi ketika melibatkan gerakan.
3. Menggunakan gestur badan ketika berkomuniskasi
Anak-anak memiliki beragam tingkat kecerdasan dan gaya belajar yang berbeda. Beberapa di antaranya adalah pembelajar visual, pembelajar auditori, dan pembelajar kinestetik. Ada juga yang memiliki kombinasi dari ketiga gaya belajar tersebut.
Gaya belajar visual adalah tipe belajar yang melibatkan penggunaan penglihatan dan membaca sebagai metodenya. Sekitar 65% dari populasi cenderung termasuk dalam kategori pembelajar visual. Gaya belajar auditori, di sisi lain, melibatkan mendengarkan sebagai cara belajarnya. Sekitar 30% dari populasi dapat diidentifikasi sebagai pembelajar auditori. Terakhir, gaya belajar kinestetik melibatkan interaksi fisik dan pengalaman langsung sebagai metodenya, dan sekitar 5% dari populasi cenderung termasuk dalam kategori pembelajar kinestetik.