Lihat ke Halaman Asli

Indah Dwinta

Berbagi Kehidupan

Percakapan Hidup dan Maut

Diperbarui: 19 Januari 2021   18:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. Geulgram | Karen Alshop

"Dia lebih mencintaiku daripada kamu.
Di dalam dunia, manusia suka sekali melupakanmu."

"Biarkan saja."

"Manusia memelukku dengan teramat erat seolah-olah aku miliknya, seolah-olah perpisahan tak pernah ada."

"Tidak apa-apa, manusia memang begitu. Tapi aku mencintai mereka."

"Manusia itu pelupa dan kotor. Apakah kau masih mencintainya?"

"Masih dan akan terus mencintainya."

"Manusia bahkan tidak ingat waktu ketika mencintaiku. Apakah kau tetap mencintainya?"

"Tentu saja. Tak usah diragukan."

Sepanjang-panjang usia manusia, aku tetap pemenangnya. Cintaku lebih unggul dari harta dan kedudukan. Cintaku lebih agung dari gunung, lebih tabah dari laut yang menyimpan ribuan sampah.

Aku tak peduli dengan ingatan pendek manusia, dan hasrat panjangnya padamu. Aku tetap akhir yang musti mereka terima.

Aku pun tak mau tau dengan cinta manusia pada kehidupan dunia, aku tetap akhir yang musti mereka hayati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline