Lihat ke Halaman Asli

Indah Dwinta

Berbagi Kehidupan

Maut yang Lembut

Diperbarui: 16 Januari 2021   17:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. Geulgram | Samuel F

Kau sembunyi pada warna putih
dengan harum menguasai udara
dalam taman yang timbul tenggelam.

Bertindihan dengan hangat
dan dingin tubuhku,
pemikat gelap waktu yang kelak kupetik
sebagai bunga.

Gunung bergidik tersentuh jemarimu,
meluruhkan tanah yang kuat menopang.
Laut gemetar ditiup sakal, hangat
nafasmu yang menciptakan gemuruh ke bibir pantai. 

Kaukah maut? Atau hanya bayang-bayang yang kelak mengulurkan tangan? Isyarat panjang yang musti kuterjemahkan.

Maut yang setia pada hidupku.
Maut yang dengan sabar mencintaiku.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline