Lihat ke Halaman Asli

Indah Dwinta

Berbagi Kehidupan

Gelombang yang Berdzikir

Diperbarui: 13 Januari 2021   14:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. Geulgram | Dark Stark

Ada yang terus berdegup
diimami gelombang yang berzikir,
merelakan karang dipukul ombak,
demi laut yang hampa.

Lama sekali
kapal mencapai tepian,
laut tanpa angin
betapa hampa dan tawar.
Sedang wangi kembang
bergumul dengan nafasnya.

Tampaklah bulan
yang sembunyi
di wajah perempuan
ketika Kekasih meletakan makna.

Bulan menyusupkan cahaya
ke dalam dada,
ke dalam gelap hidup
sebagai cinta.

Mercusuar menyala,
membidik hati yang sendirian.
Aquila, Aquila! Harapan kembali berdetak, selayak pualam yang tiada pernah tergores pisau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline