Abstrak
Keberagaman merupakan realitas sosial yang tidak terhindarkan dalam masyarakat modern yang mencakup perbedaan sosial, budaya, agama, kemampuan fisik dan intelektual individu. Pendidikan inklusif menjadi langkah strategis untuk menciptakan dunia tanpa perbedaan, khususnya di tingkat sekolah dasar. Artikel ini bertujuan mengeksplorasi implementasi pendidikan inklusif sebagai upaya membangun karakter anak yang toleran, empati, dan menghormati keberagaman, sekaligus mendukung potensi individu dalam menghadapi masyarakat multikultural. Metode yang digunakan adalah studi literatur, dengan menganalisis berbagai sumber terpercaya seperti jurnal ilmiah, buku, dan laporan penelitian. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendidikan inklusif memberikan manfaat signifikan secara individu dan sosial, termasuk penguatan nilai-nilai empati, toleransi, dan kerja sama melalui interaksi antar peserta didik yang beragam. Namun, pelaksanaan pendidikan inklusif menghadapi tantangan seperti kurangnya pemahaman guru, keterbatasan infrastruktur, dan stigma sosial terhadap anak berkebutuhan khusus. Upaya yang diperlukan meliputi pelatihan guru, penyediaan sarana yang ramah disabilitas, dan penguatan sinergi antara pemangku kepentingan. Dengan strategi ini, pendidikan inklusif dapat menjadi pondasi bagi terciptanya dunia tanpa perbedaan, mendukung pembentukan masyarakat yang adil, setara, dan harmonis.
Kata Kunci: Sekolah inklusif, keberagaman, disabilitas
Abstract
Diversity is an unavoidable social reality in modern society which includes differences in social, cultural, religious, physical and intellectual abilities of individuals. Inclusive education is a strategic step to create a world without differences, especially at the elementary school level. This article aims to explore the implementation of inclusive education as an effort to build children's character who is tolerant, empathetic and respectful of diversity, while supporting individual potential in facing a multicultural society. The method used is literature study, by analyzing various trusted sources such as scientific journals, books and research reports. The results of the study show that inclusive education provides significant individual and social benefits, including strengthening the values of empathy, tolerance and cooperation through interactions between diverse students. However, the implementation of inclusive education faces challenges such as a lack of teacher understanding, limited infrastructure, and social stigma towards children with special needs. Required efforts include teacher training, providing disability-friendly facilities, and strengthening synergy between stakeholders. With this strategy, inclusive education can become the foundation for creating a world without differences, supporting the formation of a just, equal and harmonious society.
Keywords: Inclusive schools, diversity, disabilities
PENDAHULUAN
Keberagaman merupakan sutau realitas yang tidak dapat terhindarkan dalam masyarakat modern yang melibatkan perbedaan sosial, budaya, agama, serta kemampuan fisik dan intelektual individu. Dalam pendidikan, khususnya di sekolah dasar, keberagaman ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk membangun lingkungan belajar inklusif. Pendidikan inklusif bertujuan memberikan akses kesetaraan kepada semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus yang kerap menghadapi hambatan dalam mengakses hak pendidikan mereka (Yuwono, 2021). Selain itu, pendidikan inklusif mendorong peserta didik untuk menghargai perbedaan dan mengembangkan kemampuan hidup berdampingan secara harmonis (Marlina, 2015). Hal ini penting dalam membentuk generasi muda yang toleran, empati, serta mampu menghormati hak setiap individu yang mencerminkan komitmen pendidikan terhadap masyarakat yang adil dan setara dimana setiap anak memiliki peluang berkembang sesuai dengan potensi mereka.
Implementasi pendidikan inklusif di sekolah dasar memberikan berbagai manfaat yang signifikan, baik secara individu maupun sosial. Secara individu, pendidikan inklusif memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk belajar memahami nilai-nilai seperti empati, toleransi, dan kerja sama melalui interaksi langsung dengan teman-teman yang memiliki latar belakang yang beragam, baik dari segi budaya, agama, maupun kemampuan fisik dan intelektual (Yuwono, I., & Mirnawati, M. 2021). Interaksi ini membentuk keterampilan sosial yang penting bagi peserta didik untuk menghadapi kehidupan di masa yang akan datang. Secara sosial, pendidikan inklusif berkontribusi dalam menciptakan generasi yang lebih terbuka dan mampu menghargai keberagaman dengan harapan dapat membangun masyarakat yang lebih adil dan inklusif di masa mendatang (Wahyuni & Mangunsong, 2022). Dalam mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan upaya sistematis, terutama dalam merancang strategi pembelajaran yang dapat mendukung terciptanya lingkungan belajar yang ramah dan memfasilitasi keberagaman kebutuhan peserta didik.