Lihat ke Halaman Asli

Indahdr 21

Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional Universitas AMIKOM Yogyakarta

The Shadow Of The Future

Diperbarui: 9 November 2023   13:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam konteks hubungan internasional, "the shadow of the future" dapat digunakan untuk mempromosikan kerja sama antar negara. Dengan menekankan manfaat potensial dari kerja sama dan biaya dari ketidak-kerja sama, negara-negara dapat bekerja sama untuk mengatasi tantangan bersama dan mencapai tujuan bersama. Teori "the shadow of the future" dalam game teori mengacu pada gagasan bahwa dalam situasi interaksi sosial yang berulang, individu lebih cenderung untuk bekerja sama karena mereka mengantisipasi konsekuensi jangka panjang dari tindakan mereka. Dalam game teori, situasi ini sering disebut sebagai "dilemma social", di mana individu dihadapkan pada pilihan antara bekerja sama atau tidak bekerja sama dengan mitra mereka (van Lange et al., 2011).

Contoh game teori yang sering digunakan untuk mengilustrasikan konsep "the shadow of the future" adalah "iterated prisoner's dilemma" (de Melo & Terada, 2020). Dalam iterated prisoner's dilemma, individu dihadapkan pada pilihan antara bekerja sama atau tidak bekerja sama selama beberapa putaran. Dalam situasi ini, individu lebih cenderung untuk bekerja sama karena mereka mengantisipasi konsekuensi jangka panjang dari tindakan mereka. Dalam situasi ini, konsep "the shadow of the future" dapat mendorong kerja sama dan mempromosikan hubungan jangka panjang antara individu. The shadow of the future dapat mempromosikan kerjasama dalam permainan prisoner's dilemma yang diulang-ulang dengan mendorong pemain untuk menggunakan strategi kerjasama bersyarat (conditional cooperation).

Tentang konsep "the shadow of the future", yaitu gagasan bahwa orang lebih cenderung bekerja sama dalam dilemma social ketika mereka mengantisipasi interaksi masa depan dengan mitra yang sama. Antisipasi interaksi masa depan ini menciptakan perspektif jangka panjang yang mendorong individu untuk mempertimbangkan manfaat potensial dari kerja sama dan biaya dari ketidak-kerja sama. Konsep ini sangat relevan dengan pembentukan kerja sama internasional, karena menekankan pentingnya membangun hubungan jangka panjang antara negara.

Dalam situsi kerjasama internasional, negara-negara dapat mengantisipasi interaksi berulang dan mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang dari tindakan mereka. Jika negara-negara merasa bahwa mereka akan terus berinteraksi di masa depan, mereka mungkin lebih cenderung untuk bekerja sama dan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang daripada hanya memperhatikan keuntungan jangka pendek.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline