Lihat ke Halaman Asli

Indah Damayanti

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Makam Syekh Baing Yusuf, Pusat Ziarah dan Spiritualitas di Purwakarta

Diperbarui: 19 Desember 2024   23:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Tampak Depan Makam Syekh Baing Yusuf di Purwakarta

Purwakarta – Makam Syekh Baing Yusuf, yang terletak di Kecamatan Purwakarta, menjadi salah satu pusat ziarah dan spiritualitas yang penting bagi Masyarakat Purwakarta dan sekitarnya. Syekh Baing Yusuf adalah seorang ulama yang memiliki pengaruh besar dalam Islam di Jawa Barat pada abad ke-18. Selasa (10/12/24)

Syekh Baing Yusuf datang ke Purwakarta bertujuan untuk menyebarkan agama Islam. Beliau memiliki pengikut setia di Seluruh Jawa Barat dan dikenal sebagai guru spiritual dan pemimpin tarekat.

“Syekh Yusuf adalah salah satu guru dari Syekh Nawawi al-Bantani, yang makamnya berada di Banten.”, ucap Abdul.

Makam ini dikenal sebagai tempat ziarah sejak abad ke-18, setelah wafatnya Syekh Baing Yusuf. Makam ini dijadikan tempat spiritualitas karena Syekh Baing Yusuf dianggap sebagai salah satu tokoh besar dalam sejarah perkembangan Islam di Purwakarta dan memiliki pengaruh dalam memperkenalkan agama Islam yang damai dan penuh kasih sayang. Pengunjung yang datang ke makam ini biasanya melakukan ritual ziarah dengan membaca do'a dan meminta berkah.

Makam Baing Yusuf

Makam Syekh Baing Yusuf juga memiliki nilai sejarah yang tinggi, mengingat peran beliau dalam menyebarkan agama Islam yang berlandaskan pada tasawuf dan akhlak mulia yang masih terus dilestarikan hingga saat ini. Di makam ini, sering diadakan pengajian rutin dan doa bersama oleh Masyarakat dan pengunjung. Selain itu, ada juga kegiatan haul untuk mengenang jasa dan perjuangan beliau, yang biasanya dilakukan pada minggu ke-3 bulan Safar.

Syekh Biang Yusuf tidak hanya meninggalkan  warisan spiritual yang mendalam, tetapi juga kontribusi besar dalam dunia pendidikan Islam.

“Dahulu yang mampu menerima pelajar ke sekolah hanya orang-orang tertentu, sehingga Syekh Yusuf mendirikan masjid untuk mencari ilmu.”, ujar Abdul.

Di makam juga terdapat beberapa peninggalan fisik lainnya, seperti  Kitab Sunda dan Tasawuf Sunda serta pedang yang pada masa lalu digunakan dalam kegiatan berdakwah dan berfungsi sebagai alat bantu dalam pelaksanaan Khutbah Jumat.

Zahra, salah satu penziarah Makam Baing Yusuf, mengatakan untuk berziarah, pengunjung tidak dikenakan tarif, untuk akses keluar masuk makam.  Zahra juga mengatakan bahwa ia merasa sangat tenang setelah mengunjungi makam tersebut. Ia juga merasa takjub dan sangat kagum atas dedikasi Syekh Baing Yusuf.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline